Donatus Egwu Njoku (36) ditangkap aparat Polrestro Jakarta Pusat di Apartemen Sudirman Park, lantai 10 AE, Jakarta Selatan, Sabtu (18/4).
Pengusaha tekstil asal Nigeria itu dituduh telah memerkosa Mawar (19), bukan nama sebenarnya. Anak baru gede (ABG) ini sehari-hari adalah penjaga konter telepon seluler di Mal Ambasador, Jakarta Selatan.
Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Ike Edwin menerangkan, penangkapan tersebut dilakukan atas laporan Mawar pada 12 April 2009. "Laporan itu kami lanjutkan dengan penyelidikan dan melakukan visum. Hasil visum membuktikan bahwa Mawar memang diperkosa," ujar Ike kepada wartawan, Sabtu (18/4) siang.
Karena itu, Ike memerintahkan anggotanya untuk menangkap Donatus. Kebetulan Mawar mengetahui tempat tinggal Donatus.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Jakarta Pusat, AKP Sentike Bosayor, menambahkan, Mawar bersama Tin (20) pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 22.00 akan pulang. Sambil menunggu angkutan, Tin menghubungi Donatus menagih janji makan malam.
Di telepon itu, Donatus mengatakan bahwa dia akan menjemput Tin di depan Hotel Le-Meridien, Jalan Jenderal Sudirman. Tin yang sudah lama mengenal Donatus dan pernah makan bersama, setuju.
Tidak berapa lama Donatus datang dengan mengendarai mobil. Lalu Tin dan Mawar masuk ke mobil dan menuju Hotel Cl, Sawahbesar, Jakarta Pusat. Dalam perjalanan menuju hotel, Donatus bertanya apakah Tin bersedia berhubungan intim seperti yang pernah dilakukannya. Tin tidak menjawab melainkan hanya meminta agar segera sampai ke hotel untuk makan bersama.
Di Hotel Cl, Donatus, Tin, dan Mawar masuk kamar 724. Setelah makan nasi goreng dan minum bir, Donatus meminta Tin untuk melayani nafsunya. Tanpa banyak bicara, Tin melayani Donatus. Mawar yang tidak berani kabur hanya duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.
Usai berhubungan intim, Tin menyuruh Mawar untuk masuk ke kamar mandi. Namun, Donatus menarik tangan Mawar dan memaksa agar berhubungan intim dengannya.
"Tin meminta Donatus agar tidak berhubungan dengan Mawar karena masih perawan. Namun, permintaan itu tidak digubris," ujar Sentike. Donatus kemudian memberikan uang untuk membayar taksi kepada Mawar dan Tin.
Kepada wartawan, Donatus yang berkepala botak itu mengaku sakit. "Saya sudah punya pengacara," katanya sambil menundukkan kepala.
Donatus tiga tahun tinggal di Jakarta. Pekerjaannya adalah memborong tekstil dari kawasan Tanahabang untuk dikirim ke sejumlah negara, seperti Nigeria dan Afrika Selatan. (Sigit Nugroho)
KOMENTAR