Meski terhitung "anak bawang" di dunia olah peran, akting mereka ternyata cukup lumayan. Terbukti, tak sedikit penonton mengusap matanya (baca: menangis) saat menyaksikan kisah persahabatan mereka di film yang dibesut oleh sutradara Rudi Soedjarwo ini. Kendati wanita-wanita berambut indah itu berasal dari latar belakang yang berbeda, persahabatan mereka terlihat terjalin utuh. Karakter masing-masing cukup terbangun.
Siapa sangka Rudi Cs perlu usaha keras untuk menciptakan chemistry itu. Sutradara yang cukup piawai melahirkan aktor dan aktris baru ini pun hampir putus asa dibuatnya. Selama pengalaman Rudi men-direct dan meng-casting pemain yang berangkat dari nol, inilah tantangan tersulit buatnya. Bahkan Rudi sempat berhenti di tengah produksi, seperti bingung mau berbuat apa.
"Mereka masing-masing punya bakat tapi pas disatukan, ternyata mereka punya keunggulan sendiri. Saya hampir putus asa di film ini, tapi ini juga yang paling membuat saya puas setelah berhasil bentuk karakter mereka," aku Rudi.
Resep keberhasilan itu, Rudi bersama produser Kemal Arsjad melakukan metode pendekatan yang berbeda dibandingankan produksi film sebelumnya. Yakni mereka menganggap 5 bintang CHM 2012 itu seperti adiknya. Keakraban yang seperti itu membuat transformasi ilmu yang ditularkan Rudi Cs berhasil. "Kami pernah berbincang hingga jam 2 malam," ujar Kemal menceritakan kedekatan mereka. Tak heran pula bila setelah syuting selesai 5 pemang CHM memanggil Rudi, "Ayah".
Dengan "terapi" itu proses syuting berlangsung lancar seperti yang diharapkan. "Saya (telah) cari menu efektif biar akting mereka bisa terlihat sangat natural. Hasilnya mereka mampu berakting di depan kamera dane nggak lebih dari dua take aja. Karena kalau banyak take film ini enggak akan selesai-selesai mengingat waktu yang diberikan cukup singkat (150 hari), ungkap Rudi.
10 Tahun Setelah A2DC
Langit ke-7 merupakan film love story. Buat Rudi, ini sudah 10 tahun ia tidak menggarap film jenis ini setelah kesuksesannya dengan Ada Apa Dengan Cinta (A2DC). "Akhirnya saya bisa menggarap kembali sebuah film bertema remaja romantic. Juga tantangan karena di film ini kami menggunakan fresh talent," komentar Rudi.
Buat Kemal sendiri yang sedah beberapakali berkolaborasi dengan Rudi, kali ini ia "rindu" membuat film love story (Kemal-Rudi kini membentuk label Reload Pictures). Secara kebetulan Kemal pun menemukan penulis naskah potensial pada diri Virra Dewi. Dari contoh sinopsis yang dikirim Virra, Kemal menilai wanita yang tinggal di Australia itu punya gaya penulisan yang berbeda dan dlayak diberi kepercayaan untuk membuat sebuah love story.
Virra mengatakan inspirasi cerita Langit ke-7 datang dari keinginan Rudi yang menginginkan cerita cinta yang touchy, yang bercerita mengenai harapan dan tantangan. Hingga terciptalah kisah Langit ke-7. "Tantangan tersebut membuat film ini berbeda dari film-film cinta lainnya, karena tantangan yang disajikan bukan merupakan dalam segi perasaan, namun tantangan secara fisik," ucap Virra.
Rudi sengaja memilih judul Langit ke-7 guna menantang pertanyaan kepada penonton dan menginterpretasikannya. "Apakah langit ke-7 ada? Saya juga enggak tahu apakah adalangit ke tujuh. Ini memancing rasa ingin tahu penonton," kata Rudi lagi.
Percaya Takdir?
KOMENTAR