Menurut Ichsan, Deasy selama ini sudah melakukan pembohongan publik. "Dia (Deasy) bilang tidak pernah mendapatkan harta apapun dari pihak Kelantan. Tidak diberikan seringgit pun. Itu bohong," ujar pengusaha agrobisnis ini.
Ichsan lantas membeberkan fakta yang diketahuinya secara pasti. "Ada apartemen di Pakubuwono Residence seharga 10 milyar, tas bermerk seharga 60 juta, kacamata 16 juta, ada juga jam tangan Tengku yang Manohara pinjam saat mereka masih pacaran, dan itu masih dikenakan Manohara sampai sekarang."
Di luar itu, lanjut Ichsan, Deasy pun meminta sebuah Mobil Alphard seharga Rp. 850 juta. "Sebelum Manohara kembali ke Jakarta, Deasy berupaya mengambil BPKB mobil itu di dealer. Tapi enggak bisa, karena masih atas nama Manohara. Dari situ Ibu Deasy membuat surat pernyataan, dan itu ada di saya," imbuh Ichsan sengit.
Lebih jauh Ichsan menolak dirinya disebut berusaha mengaburkan masalah. "Mengenai penganiayaan, silakan jalan terus," ujar Ichsan sambil menambahkan, Fakhry pun kerap diminta Deasy mengirimkan uang dalam jumlah besar. "Mulai dari untuk membayar hutang, sampai untuk Manohara yang katanya sedang sakit di Jakarta. Jumlahnya ratusan juta rupiah," ujar Ichsan yang mengaku tak heran melihat Manohara kini sibuk bermain sinetron. "Itu memang tujuan Deasy. Dia memang ingin Manohara jadi artis. Makanya dia bersusah payah memisahkan Mano dengan suaminya."
Dewi
KOMENTAR