Hindari penggunaan sabun pembersih vagina berbahan kimia dan beraroma tajam karena bisa menimbulkan rasa perih pada organ intim serta keputihan tak normal.
3. Miom
Sekitar 75 persen wanita pernah mengalami miom. Miom (uteri fibroid/leiomioma) adalah pertumbuhan di dalam atau sekitar rahim yang tak bersifat ganas/kanker, tapi berupa tumor jinak. Miom bisa muncul hanya satu tapi juga bisa beberapa secara sekaligus. Ukurannya bervariasi, bisa sekecil biji hingga ukuran besar yang menyebabkan rahim membesar.
Pada kasus miom yang tak menimbulkan gejala, mungkin tak perlu pengobatan. Miom kecil akan menyusut dengan sendirinya dan menghilang. Pertumbuhan sel pada miom tak bersifat kanker.
Pengobatan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala untuk meringankan gejala tersebut. Bila pengobatan tak berdampak secara efektif, kemungkinan dilakukan tindakan operasi, di antaranya bedah histeroskopi, miomektomi, histerektomi, embolisasi arteri rahim, atau ablasi endometrium.
BACA: Bisakah Hamil Jika Memiliki Miom? Ini 4 Fakta yang Perlu Anda Tahu
4. Kanker Serviks
Kanker serviks umumnya muncul pada wanita yang aktif secara seksual, yaitu usia 30-45 tahun. Diperkirakan di Indonesia muncul 40-45 kasus baru setiap hari dan 20-25 meninggal karena kanker serviks.
Kanker ini terjadi pada leher rahim yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Disebabkan oleh humanpapillomavirus atau HPV. Jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18 menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks.
Untuk pencegahannya bisa dengan vaksinasi bivalen untuk mencegah infeksi HPV 16 dan 18, serta Pap Smear sebagai skrining kanker serviks.
HILMAN HILMANSYAH
KOMENTAR