Tabloidnova.com - Lebaran nggak mau repot memasak? Anda bisa memilih jasa katering Lebaran. Sebagai sebuah bisnis, katering Lebaran pun menjanjikan.
Dapoer Bibik: Bisa Request Menu
Memulai bisnis katering Lebaran setahun belakangan, tepatnya 10 Juni 2015, Gya Andini mengusung nama Dapoer Bibik. Ternyata, perempuan kelahiran 10 Juli 1987 ini punya cerita khusus di balik bisnis katerinya itu.
“Kebetulan, di rumah Mama ada asisten rumah tangga yang sudah bekerja puluhan tahun. Ia dipanggil Bibik. Nah, masakannya tuh selalu enak-enak. Setiap teman-teman datang ke rumah, pasti nyariin masakan si Bibik. Dengan menggunakan resep olahan Bibik, saya namakan katering ini Dapoer Bibik. Saya juga lihat peluang bisnisnya bagus. Saya pikir nggak ada salahnya kalau saya coba,” kata Gya, ibu dua anak.
Sebagai permulaan, Gya giat membagikan tester hasil masakannya ke beberapa teman. Respons yang didapat pun ternyata sesuai harapan. Pesanan mulai berdatangan. Gya langsung menyusun menu andalan agar pemesanan semakin meningkat.
“Tahun lalu saat mulai kan bulan puasa juga. Targetnya perkantoran. Saya menawarkan menu untuk berbuka puasa, sahur, sampai melayani makan siang untuk pekerja yang tidak berpuasa. Kebetulan order dari corporate besar juga datang. Saya makin yakin bisnis ini punya peluang potensial. Saya juga bikin menu untuk Lebaran dan ternyata pesanan banyak berdatangan. Alhamdulillah ternyata customer puas,” lanjut perempuan yang pernah merintis dunia tarik suara ini.
Katering lebaran Dapoer Bibik menawarkan berbagai menu menarik berkualitas. Untuk katering Lebaran, penawaran ditutup hingga H-1. “Pengalaman tahun lalu, order meningkat di H-5. Sekarang ini sudah ada permintaan yang masuk. Untuk A la Carte selama puasa sampai lebaran, ada beberapa pilihan menu, antara lain aneka daging, aneka ayam, aneka lidah, aneka gorengan, aneka seafood, aneka sayur, sambal goreng ati, sate komo, empal gentong, soto mi sampai spaghetti,” jelas Gya.
Gya menawarkan beberapa menu sajian sehingga pelanggan dapat memilih sesuai keinginan. Untuk aneka daging, per kilo dikenakan biaya Rp250.000. Ada sembilan menu sajian seperti rendang, daging cabe ijo, bola-bola daging mentega, dendeng balado, beef teriyaki, daging empal tusuk, daging pedas manis suir, dan daging suir mentega.
“Ini menu andalan. Kalaupun pelanggan ingin minta dimasak dengan sajian lain, biasanya saya tanyakan dulu dengan tim memasak. Kalau bisa pasti dimasakin. Ini jadi nilai plus karena boleh request, tapi syaratnya pelanggan harus pesan minimal dua menu, misalnya daging dan ayam, ” jawabnya.
Dapoer Bibik juga menawarkan paket mingguan untuk makan siang atau berbuka puasa. “Untuk menu batch atau mingguan dari Senin hingga Jumat dikenakan biaya Rp275.000, tapi menunya sudah ditentukan. Jadi pelanggan tidak bisa request,” tuturnya.
Gya memilih menawarkan bisnis kateringnya lewat sosial media Instagram.”Untuk menawarkan katering saya aktif di IG dengan akun Dapoer Bibik. Saya juga hanya menggunakan dua layanan chat messenger untuk menerima order, yaitu Line dan WhatsApp. Konsepnya juga sengaja dengan warna yang eye catching. Biar instagramable, tanpa perlu menggunakan layanan jasa fotografer,” ujarnya.
Soal kemasan dan pengiriman, Gya juga sangat peduli dan tepat waktu agar pelanggan semakin puas. “Kalau kemasan kami menggunakan kemasan plastik yang memiliki kualitas bagus, tahan panas dan aman. Kemudian untuk pengantaran, ada dua kurir yang siap mengantarkan. Kalaupun order sedang penuh, kami menggunakan jasa kurir ojek online seperti Gojek dan Grabbike, soalnya pemesanan kan hanya untuk Jakarta saja,” jelas Gya.
Untuk menikmati sajian lebaran a la Dapoer Bibik, biaya total yang dikeluarkan pelanggan hanya sekitar Rp800.000. “Itu sudah dapat rendang, sambal goreng ati, opor, dan porsinya bisa untuk enam orang lebih. Sebagai cemilan pelengkap ada pisang cokelat dan pisang keju andalan yang juga jadi favorit para pelanggan,”promosinya.
Dapur Oma: Citarasa Masakan Rumahan
Bisnis katering lebaran rumahan juga dilakoni oleh Dinda Ardita (31) yang menamakan usahanya Dapur Oma. Nama yang diusung, menurut Dinda, memang karena usaha ini dirintis dan digagas oleh sang Mama yang biasa dipanggil Oma.
“Usaha ini sudah cukup lama karena memang usaha ini sudah dikenal di lingkungan. Sementara katering lebarannya sudah berjalan dua tahunan. Saya juga pilih sosial media Instagram untuk mempromosikan masakan Oma supaya bisa dicicipi konsumen yang lebih luas,” ujar perempuan kelahiran 28 April 1985 ini.
Dinda menyebutkan, katering lebaran olahan Dapur Oma memang mengunggulkan citarasa masakan rumahan. “Masakan rumah itu kan selalu dirindukan dan pasti dianggap paling enak. Nah, begitu pula menu masakan olahan Oma. Lebaran itu kan waktunya berkumpul bersama keluarga. Nah, masakan rumah dapat melengkapi kebahagian berkumpul dengan orang-orang tercinta,” jelasnya.
Diceritakan oleh Dinda, awal ia memutuskan membuka katering lebaran karena melihat peluang banyaknya orang yang tak ingin repot memasak saat Lebaran. “Kami biasanya kan open house dan semua masakan memang hasil olahan Oma. Biasanya, semua selalu memuji dan menikmati. Jadi kenapa enggak sekalian dijadikan peluang bisnis,” kata Dinda.
Menu yang ditawarkan Dapur Oma adalah menu khas Lebaran seperti opor ayam, sambal goreng kentang hati, rendang daging, rendang paru, semur daging, teri kentang, ayam suwir rica-rica siap diorder. “Yang khas dan banyak dipesan biasanya semur daging sengkel Oma. Tetapi menu lain seperti rendang daging dan rendang paru juga banyak dipesan,” lanjutnya setengah promosi.
Dapur Oma milik Dinda sudah mulai menerima pesanan untuk katering Lebaran sejak puasa pertama dimulai. “Pesanan sudah dibuka sejak puasa hari pertama sampai satu minggu sebelum Lebaran. Untuk bisa menikmati sajian Lebaran ala Dapur Oma, harganya mulai Rp35.000. Alhamdulillah pesanan sudah mulai berdatangan. Baik dari pelanggan lama ataupun baru. Banyak juga yang pesan untuk open house, jadi pesan hingga untuk 100 orang,” jawab Dinda.
Dinda menggunakan Instagram dengan akun @Dapur_Oma untuk mempromosikan bisnis katering lebarannya. “Kami hanya menggunakan IG sebagai sarana promosi dan layanan chat messenger Line dan WhatsApp untuk menerima pesanan,” katanya.
Untuk pengiriman, Dinda menggunakan kurir ojek online untuk mengantarkan pesanan. “Katering lebarannya kan hanya untuk wilayah Jakarta saja jadi masih bisa menggunakan jasa ojek online,” tutupnya.
Swita
KOMENTAR