Kondisi Nurul Khairiana, gadis 16 tahun penderita kanker ganas asal Dusun Pagar Batu, Desa Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Jawa Timur, semakin memprihatinkan.
Kanker sebesar dua kali kepala Nurul yang melekat di lengan kanannya semakin menyerang kesehatan anak kandung pasangan suami istri Nuril dan Abdus Sakur ini.
Nuril, ibu kandung Nurul, menuturkan, akhir-akhir ini Nurul sering hilang kesadaran. Ini terjadi karena anaknya sudah tidak kuat menahan sakit.
Sebelumnya, keluhan sakit berubah-ubah. Kadang sehari sakit, kadang tidak. Namun, kondisi terakhir Nurul, sakitnya sudah terus-terusan.
"Siang-malam sakitnya terus-terusan. Karena tidak kuat menahan sakit, sampai pingsan," kata Nuril kepada Kompas.com, Senin (18/7/2016).
Luka kanker di lengan kanan Nurul, semakin hari semakin membesar. Luka itu mengeluarkan darah kental dan nanah. Jika sampai empat hari tidak diangkat dan dibersihkan, di lukanya mengeluarkan belatung.
"Apa pun kondisinya, karena ini anak saya, tetap saya rawat. Ulat-ulat (belatung) yang keluar dari lukanya itu, semakin memperlebar lukanya," kata Nuril.
Agar luka itu tidak semakin melebar, Nuril menutupnya dengan salep antinyeri yang dibeli di apotek. Harganya Rp 38.000 per lembar. Satu kali tempel menghabiskan tiga lembar.
"Ada juga obat antinyeri yang diminum setiap Nurul mengeluh sakit. Obat itu sifatnya hanya sementara. Setelah beberapa jam kemudian kambuh lagi sakitnya," kata perempuan empat anak ini.
Saat ini Nuril membutuhkan bantuan dana dan dokter yang bisa mengarahkan langkah dan tindakan yang harus dilakukan Nuril dan kedua anaknya, Hanafiansyah (26) dan Nurul Qomariyah (22), untuk merawat Nurul. Keberadaan dokter sangat penting sehingga mereka bisa tahu obat apa yang menjadi kebutuhan.
"Kalau ada dokter, saya bisa konsultasi karena anak saya dirawat seadanya di rumah," kata dia.
Di tengah kegetiran dalam merawat anaknya, Nurul berdoa mudah-mudahan penyakit anaknya segera disembuhkan. Selain itu, penyakit yang diderita anaknya tidak dialami oleh anak-anak orang lain.
"Mudah-mudahan cukup anak saya yang mengalami penyakit ini. Tolong doakan anak saya sembuh, tolong maafkan anak saya jika berdosa," katanya.
Taufiqurrahman / Kompas.com
KOMENTAR