Sudah dua pekan terakhir, Husni Mubarok (15) berangkat sekolah usai salat subuh pukul 05.00. Husni sengaja berangkat lebih pagi dari teman-temannya, agar tak telat tiba di sekolah.
Sebab dia harus berjalan kaki untuk sampai ke sekolahnya yang berjarak 5 km dari rumahnya di Jalan Banteng RT 05/11, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Sekolahnya, SMA 8 Negeri Kota Bekasi, berada di Jalan Irigasi, Pekayonjaya, Bekasi Selatan.
Meski begitu Husni tak pernah mengeluh, malah dia mensyukuri telah diterima di sekolah tersebut.
"Sejak dulu saya memang berharap masuk sekolah negeri seperti SMA Negeri 8 Bekasi," ujar Husni saat ditemui di rumahnya pada Jumat (29/7/2016) pagi.
Husni lahir dari keluarga sederhana. Sang ayah lebih dulu menghadap Sang Kuasa, sehingga dia hidup berdua dengan sang ibu, Umi (43). Di rumah kontrakan seluas 2x3 meter persegi itulah, Umi berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarganya.
Pendapatan Umi rupanya hanya mampu untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Dengan keterbatasan biaya itulah, Husni lebih memilih berjalan kaki dari rumah menuju sekolah.
Hasto
Sumber: Warta Kota
Penulis | : | Prianggoro |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR