Tak diragukan lagi, imunisasi merupakan cara pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko suatu penyakit. Maka, kasus beredarnya vaksin palsu di sejumlah rumah sakit sontak membuat para orangtua resah.
Dr. Wiyarni Pambudi dari BJ Specialist Medical Center menjelaskan, “Imunisasi dijadwalkan menurut kebutuhan epidemiologis (berbeda tiap negara). Di Indonesia bayi baru lahir wajib diberikan imunisasi Hepatitis B, paling baik dalam waktu 12 jam setelah lahir,” tutur Wiyarni.
Meskipun tidak dapat melindungi 100 persen terhadap infeksi, tapi manfaatnya sistem kekebalan tubuh lebih siap melawan bakteri atau virus pembawa penyakit.
Nah, sebagai panduan berikut beragam jenis imunisasi wajib dan tambahan bagi anak yang wajib Anda ketahui.
Imunisasi wajib:
1.Vaksin Hepatitis B
Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1.
2.Vaksin Polio
Pada saat lahir atau pada saat bayi dipulangkan harus diberikan vaksin polio oral (OPV-0). “Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dan polio booster dapat diberikan vaksin OPV atau IPV. Namun, sebaiknya paling sedikit mendapat satu dosis vaksin IPV.”
3.Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal umur 2 bulan. “Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin.”
4.Vaksin DTP
Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain. “Untuk anak umur lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td, dibooster setiap 10 tahun.”
5.Vaksin campak
Vaksin campak kedua tidak perlu diberikan pada umur 24 bulan, apabila MMR sudah diberikan pada 15 bulan.
Imunisasi Tambahan:
1.Vaksin pneumokokus (PCV)
Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan. Yaitu, pada umur lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu booster 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
2.Vaksin rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen yaitu dosis ke-1 diberikan umur 6-14 minggu, interval dosis ke-2 dan ke-3, 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur kurang dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
3.Vaksin varisela
Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
4.Vaksin influenza
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak umur kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6 - < 36 bulan, dosis 0,25 mL.
5.Vaksin human papiloma virus (HPV)
Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen dengan interval 0,2,6 bulan.
Noverita K. Waldan
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR