Kita tak pernah bisa menebak dari mana datangnya jodoh kita. Bisa jadi, seseorang yang biasa kita temui di kantor atau bahkan atasan kita adalah jodoh kita.
Sementara itu, menjalin hubungan asmara dengan atasan tentu saja memiliki aturan dan batasan yang harus kita perhatikan, agar pekerjaan tak terganggu dan kita tetap bertanggung jawab.
Menurut Yuliana F. Hartanto, pendiri dan pengajar dari Guru Grooming, menjalin hubungan dengan atasan tentu merupakan kebanggaan dan kesenangan tersendiri.
“Namun, hubungan romantika dengan atasan bisa saja berbaur dengan bisnis atau pekerjaan,” tuturnya pada NOVA.id.
(Baca juga : Saat Karier Terasa Mandek, Haruskah Buru-buru Resign?)
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa mengganggu profesionalisme kerja kita.
“Pertama, ketika sedang ada masalah pribadi, komunikasi akan terganggu dan bisa mempengaruhi pekerjaan. Profesionalisme hilang, padahal kerja tanpa profesionalisme itu tidak keren!” jelas Yuliana.
Kemudian, bila ada kesalahan sehingga harus diberikan punishment, bisa berisiko adanya ketidakadilan dan membuat staff lain kehilangan respek pada atasan.
Lalu, perhatikan pula aturan perusahaan. Terkadang ada perusahaan yang memiliki aturan khusus seperti tak memperbolehkan adanya hubungan asmara dengan rekan kerja.
(Baca juga : 7 Rahasia Karier Sukses dan Rumah Tangga Bahagia)
Yuliana menambahkan, “jaga terus profesionalisme. Orang cerdas dan berkualitas akan menjaga mutu profesionalismenya”.
Tak hanya itu, Yuliana juga menegaskan bahwa bila perlu kita harus berani memilih hubungan atau pekerjaan.
“Lebih baik jangan satu divisi, pindah saja untuk keep the work at excellent professionalism level,” pungkasnya.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR