NOVA.id – Pernah terbangun dalam kondisi badan tak nyaman, sakit kepala, atau bahkan mual?
Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan karena kita mengalami mabuk akibat suatu makanan.
Rasa tak nyaman yang muncul tersebut hampir sama setelah minum minuman beralkohol, seperti dilansir dari Daily Mail.
"Banyak orang mengalami ‘mabuk’ akibat makanan ini karena mereka mengonsumsi makanan yang sulit dicerna oleh tubuh, yaitu makanan yang mengandung lemak tinggi, garam dan gula dalam jumlah tinggi, makanan yang berasal dari zat tepung, atau semuanya sekaligus," kata Tracey Strudwick, ahli gizi di Nuffield Health.
(Baca juga : Batal Menikah, Ini Curhatan Calon Istri Gunawan, Isinya Bikin Hati Para Wanita Terenyuh)
Seperti mabuk alkohol, para penderita akan merasa sakit perut, sakit kepala, dan sakit di seluruh badan.
Bahkan, jika sudah parah, "mabuk" makanan juga bisa memengaruhi otak, mudah tersinggung dan depresi, bahkan menyebabkan kelumpuhan.
Sayangnya, penderita jarang mengaitkan gejala yang dirasakan tersebut dengan makanan yang mereka makan sehari sebelumnya, dan justru mendiagnosanya karena penyakit.
Makanan yang sering menyebabkan "mabuk" biasanya yang terbuat dari karbohidrat olahan, terutama roti putih, kentang, nasi, dan pasta.
(Baca juga : Dikenal Sangat Aktif dan Bugar, Atlet SMA Ini Meninggal Karena Flu!)
Jenis-jenis makanan ini memiliki efek yang sama pada tubuh seperti makanan dan minuman yang mengandung gula.
Mereka melepaskan glukosa ke dalam aliran darah dengan cepat, menyebabkan pankreas menghasilkan insulin atau hormon yang membantu sel menyerap gula darah ke dalam bentuk energi.
Karena prosesnya yang terlalu cepat, pankreas tidak memiliki waktu untuk mengatur jumlah insulin yang dihasilkan sehingga glukosa dalam darah juga akan cepat hilang.
“Akibatnya gula darah menjadi sangat rendah, yang menyebabkan kita bisa terbangun pada pagi hari dengan sakit kepala, dan mungkin merasa pusing atau mual setelah makan makanan dari karbohidrat olahan. Otak kita membutuhkan glukosa untuk berfungsi dan, tanpanya, kita akan sulit berkonsentrasi," kata Strudwick.
(Baca juga : Bingung Menentukan Tanggal Pernikahan? Sebelum Keliru, Pertimbangkan 5 Hal Berikut)
Pilih Makanan Berserat
Selain karbohidrat olahan, ternyata terlalu banyak makan karbohidrat kompleks, seperti kacang-kacangan, gandum dan sayuran, juga bisa memicu keracunan, khususnya mereka yang menderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar.
Sebanyak 15% penderita IBS sensitif terhadap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang bisa menyebabkan kembung, gas meningkat, sakit perut, diare, atau konstipasi.
Dr. Jeremy Sanderson, seorang konsultan gastroenterologi di London Bridge Hospital, mengatakan, banyak orang yang memiliki masalah "mabuk" makanan dan karbohidrat adalah penyebabnya.
"Mabuk makanan terjadi saat kita makan terlalu banyak namun tubuh kita tidak dirancang untuk mengatasinya. Saat makanan dicerna oleh usus kecil, berarti belum tercerna dalam usus besar, sehingga bakteri menyebabkan fermentasi dan menciptakan banyak gas,” jelasnya.
(Baca juga : Gaji Lebih Besar daripada Suami? 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis)
Saran Strudwick, untuk mengurangi "mabuk" akibat makanan ini, konsumsilah sesuatu yang sehat daripada minuman yang tinggi gula atau kafein, meskipun kita sedang menginginkannya.
“Makanlah makanan berserat, seperti bubur atau yoghurt dengan beberapa buah yang bisa membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan menenangkan usus kita,” pungkasnya.(*)
(Artikel ini pernah dimuat di laman Tabloid Nakita dengan judul “Mabuk Makanan yang Bisa Bikin Depresi, Bahkan Kelumpuhan)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR