NOVA.id – Buah hati kita tersedak? Perlu kita waspadai, karena tersedak bisa berbahaya karena muntahannya bisa masuk ke paru-paru.
Tersedak sendiri terjadi karena adanya sesuatu baik cairan atau benda padat yang masuk ke jalan napas, umumnya terjadi pada bayi berusia di bawah 6 bulan.
Reaksi dari tersedak bisa memancing muntah pada bayi, awalnya disertai batuk untuk mengeluarkan sesuatu dari jalan napas yang akhirnya memicu refleks muntah yang membuat tersedak.
Ada beberapa penyebab bayi tersedak, yaitu:
1. Bayi tak disendawakan
Pemberian makan atau minum yang dilakukan secara terus-menerus tanpa bayi disendawakan dengan baik, apalagi kadang orang tua ingin agar makanan si bayi cepat habis, dapat membuat bayi tersedak.
Sering terjadi, karena di tenggorokannya penuh dengan makanan sementara gerak otot-otot lehernya belum terkoordinasi dengan baik, bayi jadi bingung dan panik, hingga terjadilah tersedak.
(Baca juga : Orangtua, Anak yang Hobi Main Gadget Lebih Mudah Tertular Kutu! Waspada ya...)
Sayangnya, seringkali orang tua menganggap sepele mengenai sendawa ini.
Padahal dengan sendawa, makanan yang masuk ke mulut bayi akan dibantu untuk cepat turun ke lambung, hingga terhindarkan dari tersedak.
2. Salah posisi saat menyusui/memberi makan.
Saat makan, biasakan bayi dalam posisi dalam keadaan tegak, bukan tiduran.
Saat menyusui sambil berbaring miring, tegakkan posisi bayi 30-45 derajat.
Bila bayi disusui dalam kondisi berbaring, ada kemungkinan ia akan tersedak dan muntah dan berisiko masuk ke telinga. Jika hal ini terjadi, maka besar kemungkinan bayi terserang radang telinga.
(Baca juga : Ternyata, Gaya Bertengkar Bisa Prediksi Hubungan Kita Awet atau Tidak! Ini Penjelasannya)
3. Dipaksa minum susu selagi tidur.
Bila kita memaksa memberi susu kala bayi sedang tidur, dapat membuatnya tersedak.
Pasalnya, dalam keadaan tidur, refleks menelannya tak bagus. Kemudian ketika terbangun dalam kondisi mulut penuh susu bayi akan mudah tersedak.
Bila memberi susu dengan botol, sebaiknya menggunakan botol susu yang memakai semacam regulator anti sedak, sehingga bila terjadi tersedak, jumlah yang masuk ke dalam jalan napas tak banyak.
(Baca juga : Ini 4 Cara Mengatakan "Tidak" pada Anak)
4. Tersedak air liurnya sendiri kala ia tidur.
Biasanya ini terjadi karena air liur si bayi sangat kental alias ia sebenarnya kekurangan cairan. Kalau air liurnya encer, akan tertelan dengan sendirinya.
Bila bayi batuk-batuk karena tersedak air liurnya sendiri, maka miringkan sedikit tubuhnya dan pukul-pukul punggungnya.
Karena itulah, posisi tidur yang paling baik adalah miring atau tengkurap. Asal orang tuanya sering menengoknya kalau bayinya tidur tengkurap.
(Baca juga : Sakit Saat Haid yang Tidak Tertahankan Bisa Dicegah dengan Menghindari 4 Makanan Ini)
5. Faktor kelainan bawaan.
Pada bayi-bayi dengan kelainan tertentu atau kelainan bawaan, kadang juga membuatnya sering tersedak.
Terutama bila kelainan tersebut pada refleks menelannya.
Kalau hal ini yang terjadi, biasanya ia tetap akan sering tersedak sampai ia besar. Hanya saja kasus ini sangat jarang.
(Baca juga : 4 Hal yang Patut Dicoba Istri Agar Suami Terpuaskan Saat Bercinta)
Jika si bayi memang ada gangguan pada refleks sarafnya, harus lebih hati-hati dalam merawatnya.
Pemberian makanan juga berbeda, mungkin ada keterlambatan dalam usia pemberian makanan padatnya.
Karena itu, dokter harus lebih teliti bila bayi sering tersedak apalagi di usia awal setelah kelahirannya. Jangan-jangan karena ada gangguan di refleks menelannya.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR