NOVA.id – Obat anti nyamuk dengan penggunaan disemprot, dibakar, dipanaskan (dengan listrik), maupun yang dioleskan ke tubuh sebenarnya kurang disarankan mengingat banyaknya bahan kimia yang terkandung seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Namun demikian, jika kita ingin tetap menggunakan obat nyamuk, berikut ada saran dari dr. Endang Lestari, SpA(K) dari RSAB Harapan Kita memberikan beberapa tips sehat menggunakan obat anti nyamuk:
(Baca juga : Ini 4 Cara Mengatakan "Tidak" pada Anak)
Selain itu, si penyemprot harus menggunakan masker antipolusi. Idealnya, semua barang di ruangan yang disemprot setelahnya dilap dengan kain basah.
Sedangkan bahan yang terbuat dari kain atau sejenisnya yang menyerap zat kimia agar diganti. Bisa juga dengan menutup semua benda yang ada di ruangan tersebut sebelum disemprot.
Sehingga kita tidak perlu repot-repot mengelap perabotan atau mencuci semua sarung bantal--guling, seprai, dan gorden.
(Baca juga : Sakit Saat Haid yang Tidak Tertahankan Bisa Dicegah dengan Menghindari 4 Makanan Ini)
Jadi jika kita baru tidur jam 21.00, sejak pukul 16.00 sudah kita aktifkan, dan pukul 18.00 sudah dimatikan.
Anak balita yang berkulit sensitif dapat mengalami alergi. Atau anak mungkin keracunan karena ia memasukkan jari yang diolesi losion anti nyamuk itu ke mulutnya.
(Baca juga : Rinni Wulandari Hamil Anak Pertama, Begini Reaksi Jevin Julian)
Jika kulit terasa panas, perih, merah, gatal, atau tidak nyaman segera hentikan, basuh dengan air bersih mengalir, dan jangan gunakan lagi.(*)
(Gazali Solahuddin/Nakita.id)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR