NOVA.id – Tentu kita sering mendengar bahwa kehamilan pada usia 35 tahun ke atas memiliki risiko yang besar.
Karena itulah, dibutuhkan persiapan yang lebih besar agar kondisi kehamilan tak membahayakan kita maupun janin kita.
Sementara itu, tak sedikit perempuan yang memang baru merencanakan kehamilan ketika sudah menginjak usia tersebut dengan berbagai alasan seperti karier dan mencari pasangan hidup yang tepat.
Meskipun demikian, bukan berarti kehamilan di usia 35 tahun ke atas selalu membahayakan.
Kita bisa mewaspadai beberapa kemungkinan terburuk dari kehamilan di usia yang tak lagi muda dengan memperhatikan beberapa fakta berikut.
Fakta 1
Penelitian terbaru mengestimasikan bahwa perempuan yang merencanakan kehamilan di usia 35 tahun ke atas meningkat 60 persen sejak 2012.
(Baca juga : Pasti Jadi Favorit Keluarga, Yuk Bikin Sate Taichan Keju yang Kekinian Ini)
Fakta 2
Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa komplikasi pada kehamilan lebih banyak dialami oleh perempuan berusia 35 tahun ke atas.
Fakta 3
Berbagai eksperimen dan penelitian dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengetahui secara pasti apa saja faktor timbulnya komplikasi kehamilan pada perempuan usia 35 tahun ke atas.
(Baca juga : Tak Perlu Selalu Percaya Kalender, Inilah 7 Tanda Kita Memasuki Masa Subur)
Fakta 4
Ditemukan bahwa kadar hormon oksitosin yang diproduksi oleh perempuan sangat berkurang ketika memasuki usia 35 tahun.
Oksitosin adalah hormon yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah membantu kontraksi saat persalinan dan membuat prosesnya lebih mudah.
Fakta 5
Selain hormon oksitosin, hormon lain yang juga berkurang pada usia 35 tahun ke atas adalah hormon progesteron.
Progesteron adalah hormon yang membantu menguatkan dinding rahim ketika proses persalinan berjalan.
(Baca juga : Sadis! Wanita Ini Lakukan Hal Mengejutkan pada Selingkuhan Suaminya di Depan Umum)
Jadi, bisa disimpulkan bahwa berkurangnya produksi kedua hormon di atas pada perempuan usia 35 tahun dan seterusnya memiliki risiko lebih tinggi, namun masih bisa kita cegah tentunya dengan pengawasan dan penanganan yang tepat dari dokter. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR