Pasalnya, gerak-gerik MA dianggap aneh dan mencurigakan.
Setelah itu, kemudian marbot dan pengurus Mushala pun mengejar MA dan menemukannya di Jembatan Muara.
Baca juga: Duh, Kalau Orangtua Tak Kompak Mengasuh, Si Kecil Bisa Rapuh Loh
MA sempat mengelak bahwa dia bukanlah pencuri sebelum akhirnya dikejar oleh massa.
Untuk menghindari kepungan massa yang jumlahnya sangat banyak, MA sampai menceburkan diri ke sungai.
Namun nahas, ia tetap bisa ditangkap oleh warga yang kala itu emosinya sedang meletup-letup.
Baca juga: 6 Cara Ampuh untuk Membesarkan Anak Agar Pintar
MA pun kemudian diarak oleh warga dan dipukuli hingga babak belur.
Usahanya mengatakan bahwa dirinya bukanlah maling pun tidak digubris oleh banyaknya massa yang sudah terlanjur emosi waktu itu.
Baca juga: Tak Perlu Lipstik Mahal, 3 Cara Ini Bikin Bibir Kita Merah Alami
Mirisnya, banyak warga yang sebenarnya hanya lewat saja (bukan warga desa Babelan) turut memukuli MA.
Hingga puncaknya banyak warga yang memprovokasi agar MA dibakar saja. Padahal, kala itu MA sempat hendak digelandang ke kantor Kepala Desa Bakti Mulya yang letaknya hanya 100 meter.
Baca juga: Make Up Tak Hanya Sekadar Merias Diri, Ini Rahasia di Balik Kekuatan Make Up
Tidak lama setelah kejadian berlangsung, mobil ambulance menuju lokasi dan pihak kepolisian segara melakukan olah kejadian perkara.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. Sejumlah saksi pun sudah dipanggil untuk memberikan keterangan. (*)
Penulis | : | Laili Ira Maslakhah |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR