“Namun para ahli mengatakan bahwa sindrom ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan juga faktor lingkungan,” jelas Rena.
(Baca juga : Psikolog Ungkap Alasan Mengapa Perempuan Modern Lebih Mudah Ucapkan Cerai)
Meskipun keterkaitannya belum diketahui secara pasti, namun pada banyak kasus sindrom Tourette ada gangguan ADHD (attention deficit and hyperactif disorder) yang menyertai.
Untuk diagnosisnya sendiri, perlu diketahui kapan gejala tersebut mulai muncul, seberapa sering sindrom muncul, apakah sindrom muncul karena pengaruh penggunaan obat-obatan tertentu, dan lain-lain.
(Baca juga : Sindrom Dual Income No Sex yang Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga)
Sindrom Tourette ini bisa diobati, salah satunya dengan melakukan terapi obat.
Kemudian, pengobatan sindrom ini juga bisa melalui terapi psikologis serta memberikan edukasi pada anak yang mengalami sindrom tersebut, serta pada keluarga atau lingkungannya.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR