Di awal infeksi, orang yang menderita DBD akan mengalami demam disertai sakit kepala, sakit perut, dan nyeri sendi mirip dengan gejala flu. Namun bila sudah berjalan beberapa hari, kondisi tubuh penderita biasanya semakin lemah. Dapat muncul perdarahan spontan pada kulit berupa bintik-bintik merah (disebut petekhie), mimisan, perdarahan gusi dan lain-lain.
Pada hari ke-3 demam, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap pasien untuk menegakkan diagnosis. Penderita DBD memerlukan intake cairan yang banyak untuk mencegah terjadinya syok serta perburukan yang bisa datang dengan cepat. Sebaiknya bila menderita gejala seperti demam tinggi mendadak, disertai sakit kepala, sakit perut dan tidak memberikan respon yang baik terhadap obat penurun panas, harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan semenjak dini. Serta jangan lupa untuk selalu banyak minum.
Hepatitis A
Di musim pancaroba, Anda juga perlu mewaspadai penyakit hepatitis A. Virus ini dapat menyebar melalui makanan/ minuman dan menginfeksi organ hati.
Penyakit ini ditandai dengan rasa mual-muntah yang terus menerus, lemah/ letih, serta demam dan dapat menyerang segala usia. Pada tahap lanjut, gejala hepatitis A juga bisa diikuti dengan seluruh kulit, dan sklera mata berwarna kuning. Bila menemukan gejala demam disertai bagian putih bola mata berwarna kuning, sebaiknya penderita segera memeriksakan diri ke dokter.
Cegah dengan Jitu!
Meski seperti bisa diramalkan, penyakit di musim pancaroba masih bisa dicegah, lho! Berikut beberapa caranya.
1. Imunisasi
Cegah beberapa penyakit yang mungkin muncul di musim pancaroba dengan memberikan vaksin semenjak dini. Di antaranya, vaksin untuk demam tifoid, hepatitis A, vaksin campak dan sebagainya.
2. Makan Bergizi
Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang terutama yang tinggi kandungan protein, vitamin A, vitamin C sebagai antioksidan dan mineral terutama seng (zinc), agar tubuh memiliki cukup pertahanan.
3. Pelihara Lingkungan
Putuskan mata rantai penyakit dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Dan, hindarkan anak-anak dari tempat yang berpotensi menularkan penyakit seperti rumah sakit.
4. Lakukan Kebiasaan Baik
Bersama keluarga lakukan kebiasaan seperti mencuci tangan setiap akan makan dan setelah bepergian, karena terbukti mampu menurunkan angka kematian bayi, diare dan risiko flu burung.
Laili Damayanti
KOMENTAR