1. Hormat menghormati
Percaya atau tidak, mengajarkan sopan santun perlu dimulai dari bagaimana orangtua memperlakukan anak sejak lahir. Menancapkan sopan santun dimulai dari rasa hormat kepada orang lain dan menancapkan rasa hormat dimulai dari sensitivitas terhadap orang lain termasuk anak. Anak yang sensitif akan secara alami menjadi anak yang penuh hormat karena Ia selalu peduli akan perasaan orang lain. Otomatis, anak yang sensitif juga akan menjadi anak yang sopan.
Kesopanan adalah sebuah skill yang lebih kreatif dan tulus ketimbang apa yang bisa dipelajari anak dari sebuah buku etiket. Dalam beberapa tahun terakhir, sangat dianjurkan orangtua mengajarkan anak-anak untuk lebih "asertif." Menjadi akan tetap asertif sehat, asalkan tidak mengesampingkan kesopanan dan tata krama yang baik.
2. Ajarkan Kata-kata Sopan Sejak Dini
Ajarkan balita berusia 2 tahun Anda untuk mengatakan "minta tolong" dan "terima kasih" sejak dini. Kendati mereka tak sepenuhnya mengerti arti kata-kata tersebut, balita akan mengartikan kata "minta tolong" sebagai cara tepat mendapatkan yang diinginkan. Begitu pula, kata "terima kasih" adalah cara mengakhiri interaksi dengan baik. Tanamkan ini sebagai kebiasaan dan jadikan kosakata yang baik bagi anak. Pada akhirnya mereka akan terbiasa dengan pemahaman, membuat orang lain merasa senang juga penting ketika mereka berinteraksi.
Jangan lupa, orangtua juga harus memulai lebih dulu dengan kebiasaan baik ini. Bahkan ketika anak belum paham arti kata ini, sebaiknya mereka terbiasa mendengar mommy atau ayahnya kerap mengatakan ini. Anak-anak memang akan membeo kebiasaan ini, namun kebiasaan ini baik ditanamkan jauh-jauh hari kendati mereka belum benar-benar mengerti arti sebenarnya.
3. Teladan Sopan Santun
Sejak anak berusia 2 tahun hingga 4 tahun, kerap mengulang apa yang mereka dengar. Biarkan anak-anak kerap mendengar kata-kata yang baik seperti "minta tolong", "terima kasih", "terima kasih kembali", dan "permisi". Kendati kata-kata ini ditujukan pada orang lain, anak-anak dapat belajar dari apa yang mereka dengar dan lihat dari orang dewasa. Biarkan anak menangkap kesan dan situasi dari pembicaraan yang sopan.
4. Ajarkan Memanggil Nama
Cobalah membiasakan memanggil nama ketika berinteraksi dengan anak-anak. Namun tentu saja, dengan cara yang hangat. Anak-anak juga akan belajar sopan santun dengan bicara menyertakan namanya, misal, "Ayah, bolehkah Ade..." atau "Bu, apakah ibu ijinkan Ade..". Kendati sesekali permintaan anak sedikit mendesak atau memaksa, orangtua pasti akan lebih terkesan dengan kata-kata yang sopan.
5. Tetap Perhatikan Anak
KOMENTAR