Anak-anak perempuan yang demikian adalah sebagian dari anak perempuan yang sangat peduli akan penampilannya. Mereka kerap sangat memperhatikan hingga detil di pakaiannya.
Sesekali orangtua perlu mempertimbangkan untuk membatasi pilihan pakaian anak. Jika orangtua ikut-ikutan cemas, Anda dapat memarahi anak dan anak menerima pesan jika dirinya tak cukup pintar memilih pakaiannya sendiri. Anak-anak akan semakin terobsesi dengan penampilannya. Sears menyarankan agar Vicky meminta saran dan opini putrinya akan fashion sehingga dapat lebih fokus akan dirinya sendiri.
Fobia Binatang
Susan mengatakan, putrinya yang berusia 6 tahun, takut terhadap semua hewan dan serangga. Dia menolak untuk berjalan dari mobil ke rumah jika dia melihat makhluk tersebut di halaman rumah. Fobia ini telah berlangsung selama lima tahun, dan ia khawatir putrinya tak mampu menikmati hidupa karena rasa takutnya.
Fobia sebenarnya hadir karena ketakutan akan hilangnya kontrol. Sangat penting bagi orangtua untuk mengabaikan ketakutan anak dengan membekalinya kekuatan, keahlian maupun kemampuan untuk melawannya. Jika tak mampu, seorang terapis dapat membantu dengan sebuah desensitisasi sistemik. Misal, jika merasa takut, anak perlu bersantai dan tenang sembari menghadapi stimulus yang meningkat.
Ketakutan ini dapat mulai muncul dari pikiran akan binatang tersebut. Lalu bisa juga muncul karena melihat gambar si binatang. Kemudian muncul karena melihat binatang yang ditakuti dalam jarak 3 hingga 12 meter. Sebuah kabar baiknya, ini bukan merupakan sebuah gangguan mental maupun penyakit jiwa. Ini akan dapat diredakan dengan beberapa terapi dalam jangka waktu yang tak panjang. Bahkan menurut sebuah penelitian, ini dapat diredakan dengan sebuah terapi dalam beberapa minggu.
Penasaran Akan Ciuman
Seorang ibu bernama Laura, yang memiliki anak berusia 6 tahun kerap khawatir ketika putranya kerap menyanyikan lagu "I kissed a girl". Saat sekolah mengadakan pertemuan orangtua, Gurunya mengatakan sang putra pernah tertangkap basah mencium beberapa teman wanita di sekolah. Apakah ini masih bisa dikatakan normal?
Dijelaskan Dr Jim Sears, orangtua tak perlu terlalu khawatir akan hal ini. "Saat anak berusia 6 tahun dan mencium teman sebayanya, ini hanyalah sebuah reaksi akan sikap penasaran anak terhadap ciuman," ungkapnya. Ini ibaratnya, anak mencium hidung teman-temannya tanpa sopan. Namun sebaiknya jangan terlalu bereaksi berlebihan. Kendati, orangtua perlu mengajarkan batas-batas perilaku yang sopan dan tidak sopan. Dan, untuk menjembatani rasa ingin tahu anak, coba diskusikan sesekali tentang makna ciuman. Anda bisa melibatkan beberapa buku sebagai referensi agar anak semakin mengerti mengenai perilaku yang dilakukannya.
"Anak-anak perlu tahu batasan, mana yang kurang sopan, kasar dan kurang pantas dilakukan. Namun jangan permalukan anak akan hal ini. Dan, jika mereka memiliki rasa penasaran, pastikan mereka cukup keberanian untuk mendiskusikannya dengan orangtua," ujar Sears.
Laili/ dari berbagai sumber
KOMENTAR