Berikut susunan alfabet yang berkaitan dengan kesehatan wanita, untuk kecantikan sempurna Anda!
Kecantikan tak akan berbinar memukau bila tak diikuti dengan tubuh yang bugar. Mempertahankan tubuh agar tetap bugar sebenarnya tak sulit, ikuti saja aturan gaya hidup yang sehat dan perkaya dengan sejumlah informasi kesehatan. Ini dia daftarnya!
Antioksidan
Asap kendaraan, rokok, debu dan paparan radiasi meningkatkan risiko pelepasan molekul oksigen yang tak stabil, atau radikal bebas. Molekul ini bersifat destruktif, mencuri elektron partikel lain (termasuk sel, Red.) sehingga meningkatkan pengrusakan sel dalam tubuh.
Antioksidan adalah bahan yang mampu mengikat dan menetralisasi radikal bebas. Bahan ini banyak terkandung dalam buah-buahan dan sayuran.
Bra
Di tahun 1913 seorang sosialita New York, Mary Phelps Jacob, mematenkan satu produk pengganti korset penyangga dada wanita, brassiere. Bentuk penyangga dada ini tak lagi bertumpu pada ikatan tali di punggung, tapi pada tali yang mengelilingi leher.
Seiring perkembangan jaman, brassiere dimodifikasi agar lebih mudah digunakan sesuai kebutuhan dan nyaman. Termasuk bisa digunakan para wanita yang telah kehilangan payudara akibat kanker.
Candida
Candida di dunia kesehatan wanita, identik sebagai salah satu penyebab keputihan. Sebenarnya candida merupakan sejenis endosymbiont yang hidup bergantung pada makhluk hidup lain. Salah satu jenis yang senang bergantung pada tubuh manusia adalah candida albicans (c. albicans).
C. albicans senang menginfeksi di area vagina, disebut dengan vaginal candidiasis.
Infeksi c. albicans menimbulkan keputihan berwarna putih seperti susu menggumpal. Pada pasien penurunan kekebalan seperti penderita HIV, pasien kemoterapi (kanker), dan pasien transplantasi, gangguan ini bisa mengancam nyawa.
Dismenore
Beberapa wanita usia produktif dapat merasakan nyeri kram perut saat mendapatkan periode menstruasi. Nyeri ini dikenal dengan nama dismenore.
Dismenore bisa disebabkan oleh endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan antar organ dalam perut, namun lebih dari setengahnya disebabkan penyebab yang tak terjelaskan.
Laili Damayanti
KOMENTAR