Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Sebelum mendaftarkan anak ke sekolah, cobalah untuk mengunjunginya terlebih dahulu. Kenali filosofi lingkungan sekolah dengan berbicara pada beberapa orangtua dimana anak mereka memiliki Guru yang sama dengan anak Anda. Jika ada beberapa pilihan Guru, coba temui mereka sebelum masuk sekolah, amati mereka ketika mengajar di kelas, dan gunakan intuisi Anda untuk memutuskan, "Apakah ini orang yang tepat untuk anak saya?"
Jika anak memiliki ketergantungan yang tinggi akan segala hal. Tak perlu memberitahukan, di mana sekolah barunya dan siapa yang akan menjadi Gurunya karena hal tersebut adalah keputusan besar orangtua. Tanamkan banyak kepercayaan jika Anda yakin anak adalah pribadi yang solid. Ini penting sebagai modal anak menghadapi tantangan sekolah.
Bila perlu, ajak anak bertemu calon Gurunya ini akan mengondisikan sebelum kelas dimulai. Begitu pula, ajak anak bersekolah bersama teman-teman sebayanya dalam kelas yang sama.
Pastikan anak dan Guru mendapatkan kecocokan
Mungkin akan sulit untuk menemukan seorang guru mampu memiliki keseimbangan dalam pengasuhan dan pendidikan. Teorinya, semakin sedikit anak yang diajar, Guru juga semakin cukup memiliki perhatian. Cobalah melihat kondisi kelas sebelum ajaran dimulai, pastikan kapasitas kelas dan jumlah siswa cukup berimbang.
Kendati demikian, jangan terlalu protektif dengan tidak mengijinkan anak bersekolah di tempat kurang baik menurut Anda. Ingat, orangtua juga perlu memberi kepercayaan jika anak memiliki kemampuan survivalnya.
Saat anak mulai bersekolah, cobalah cari tahu apa yang disukai Anak dari cara Guru mengajar. Beberapa informasi yang didapat juga menjadi jembatan anak memahami Gurunya. Semakin anak merasa memiliki kebebasan menjadi dirinya dan merasa cocok dengan Guru, akan membuat prestasi akademisnya melambung.
Bantu anak dalam penyesuaian
Pergi dan pulang ke sekolah di masa-masa awal sekolah dapat membuat stres anak. Kenyataan ini dapat berlangsung selama beberapa hari. Anak dapat mengalami pergantian mood yang tak terduga selama masa awal sekolah.
Hal ini, diantaranya, bisa disebabkan perbedaan ekspektasi baik dari Guru, dan teman sekolah yang memiliki kebiasaan yang tak biasa. Beberapa anak kemudian merasa "leluasa" bertingkah di hadapan Ibunya namun tidak di depan Guru dan teman-temannya.
KOMENTAR