Sebuah studi baru menunjukkan sekelompok phytochemical yang disebut ellagitannins ditemukan pada buah delima. Zat ini dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara estrogen-responsif.
"Fitokimia menekan produksi estrogen yang mencegah proliferasi sel kanker payudara dan pertumbuhan tumor estrogen responsif," kata peneliti Shiuan Chen, PhD, direktur divisi Tumor Cell Biology dan wakil pimpinan Breast Cancer Research Program di City of Hope, Duarte, California.
Para peneliti mengatakan ellagitannins dalam delima bekerja dengan menghambat aromatase, yang merupakan enzim kunci yang digunakan oleh tubuh untuk membuat estrogen dan berperan penting dalam pertumbuhan kanker payudara.
"Kami terkejut dengan temuan kami," kata Chen. "Kami sebelumnya menemukan buah-buahan lain, seperti anggur, yang mampu menghambatan aromatase. Tapi fitokimia pada delima dan anggur juga berbeda. "
Para peneliti mengatakan, sebelumnya delima juga dipuji karena berpotensi sebagai antikanker dan membuat jantung sehat karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Namun, mengenai efeknya terhadap aromatase dan pertumbuhan kanker payudara, merupakan yang pertama.
Dalam studi yang dipublikasikan Cancer Prevention Research, peneliti meneliti dampak dari 10 senyawa ellagitannin yang diturunkan dari delima pada aktivitas aromatase dan pertumbuhan sel kanker payudara dalam tes laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan, dari 10 senyawa, urolithin B yang paling signifikan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Para ahli mengatakan, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah makan atau minum produk delima yang diturunkan akan memiliki efek yang sama pada manusia. Dan, hasilnya menjanjikan.
Ester Sondang
KOMENTAR