Hampir semua orang pernah mengalami sembelit dalam hidupnya. Di Amerika Serikat sendiri, masalah ini memengaruhi sekitar 2 persen populasi perempuan dan orang tua. Meski bukan masalah serius, sembelit atau konstipasi selalu menjadi perhatian.
Apa itu Sembelit?
Sembelit terjadi ketika buang air besar (BAB) menjadi sulit atau kurang sering. Panjang normal waktu antara buang air sangat bervariasi bagi tiap orang. Beberapa orang ada yang buang air besar tiga kali sehari, sedangkan yang lainnya bahkan ada yang satu atau dua kali seminggu.
Orang yang jarang BAB tinja atau fesesnya biasanya menjadi lebih keras dan lebih sulit keluar.
Perhatikan tanda-tanda sembelit berikut ini. Jika Anda mengalami dua atau lebih dari tanda inisetidaknya selama 3 bulan, berarti Anda mengalami sembelit.
- Mengejan saat BAB.
- Tinja lebih keras dari biasanya.
- BAB tidak lengkap.
- Jarang BAB (kurang dari dua kali dalam seminggu).
Apa Penyebab Sembelit?
Sembelit biasanya disebabkan oleh gangguan fungsi usus bukan masalah struktural. Penyebab umum sembelit meliputi:
- Kurang asupan air.
- Serat yang tidak memadai dalam pola makan.
- Mengalami gangguan diet biasa atau rutin, misalnya sering bepergian.
- Kurang beraktivitas, berolahraga, atau imobilitas.
- Makan dalam jumlah besar produk susu.
- Stres.
- Melawan dorongan BAB, yang kemudian menghasilkan rasa sakit karena wasir.
- Terlalu sering menggunakan obat pencahar (pelunak feses) sehingga melemahkan otot usus.
- Hypothyroidism.
- Kondisi neurologis, seperti penyakit parkinson atau multiple sclerosis.
- Obat antasid yang mengandung kalsium atau aluminium.
- Obat-obatan (penahan rasa sakit yang kuat, seperti narkotika, antidepresan, atau pil besi).
- Depresi.
- Gangguan makan.
- Irritable bowel syndrome.
- Kehamilan.
- Kanker usus besar.
Dalam beberapa kasus, kurangnya saraf yang baik dan fungsi otot dalam usus juga dapat menjadi penyebab sembelit.
Apa Gejala Sembelit?
Gejala sembelit dapat mencakup:
- Gerakan usus yang jarang dan atau sulit BAB.
- Perut bengkak atau sakit perut.
- Nyeri.
- Muntah.
Ester Sondang
KOMENTAR