Anak adalah cerminan orangtua. Artinya, segala tingkah laku orangtua, apakah itu baik atau tidak, tanpa disadari bisa memengaruhi perkembangan dan membentuk perilaku anak di masa depan. Lantas, seperti apa kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan orangtua terhadap anaknya? Simak penjelasan Psikolog Anak dari Rumah Sakit Royal Progress, Fika Frahesti Yunita berikut ini.
Berbohong
Banyak orangtua sengaja berbohong di hadapan anaknya dengan dalih "demi kebaikan" atau sekadar menghindari sesuatu. Misalnya, "Nanti kalau Ibu Ine datang, bilang Mama enggak ada di rumah, ya." Tanpa disadari orangtua, hal ini bisa memberikan dampak negatif pada anak. Buah hati juga akan menganggap berbohong adalah hal yang wajar dan terbiasa berbohong untuk lepas dari tanggung jawab. "Toh, Mama juga melakukan itu, kok."
Marah Tak Terkendali
Anak pertama kali belajar ekspresi senang, marah, atau sedih dari orangtuanya. Oleh karena itu, jangan menunjukkan atau mengekspresikan kemarahan secara berlebihan di hadapan anak.
"Takutnya, hal itu ditiru anak. Jadi sebisa mungkin, ketika Anda ingin marah, usahakan untuk mengendalikan ekspresi kemarahan saat berada di depan anak," ujar Fika.
Orangtua juga harus mengajari anak mencari solusi untuk masalah tersebut. Misalnya, "Mama sedang kesal dengan Si Anu. Sepertinya Mama harus mencari cara agar dia tidak mengulangi kesalahannya lagi." Begitu pula ketika Anda sedang sedih. Ekspresikan kesedihan sewajarnya saja. Anda tidak ingin, kan, Si Kecil mudah depresi karena terbiasa melihat orangtua yang bergelung dalam kesedihan saat menghadapi masalah?
Menjelekkan Pasangan
"Ibu sebal sama Bapak. Lama sekali kalau dimintai tolong!" Hati-hati, ah! Kalimat negatif tentang ayah atau ibu dari anak-anak seperti ini bisa diserap oleh anak, lho. Anak juga bisa tumbuh tidak menghargai orangtuanya.
Mengumpat atau Berperilaku Kasar
Terbiasa berkata-kata kasar atau kotor, meski Anda sedang tak marah, secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk berperilaku agresif terhadap orang di sekitarnya.
KOMENTAR