Saat Hamil
Memasuki trimester ketiga kehamilan, Karina mulai merasa tidak nyaman saat bermesraan dengan Sang Suami. Bentuk tubuh yang membesar menghilangkan kepercayaan diri dan membuatnya sulit "lincah" di ranjang.
Nah, jika kehamilan lancar-lancar saja, rasanya tak ada masalah berhubungan intim. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter dan mengobrol dengan pasangan supaya bisa tetap nyaman bermesraan. Tapi, ingat sperma dan kontraksi saat Anda mencapai orgasme terkadang dapat menginduksi persalinan. Jadi, lebih baik frekuensi hubungan intim senantiasa dibatasi.
Tips
Dalam kondisi seperti ini, posisi woman-on-top bisa dipilih. Pasalnya, Anda "berkuasa" mengontrol kecepatan serta kedalaman penetrasi.
Posisi lain yang dapat dicoba adalah modifikasi misionaris. Gaya ini mengharuskan Anda berbaring telentang di tepi tempat tidur dengan lutut ditekuk dan pasangan berdiri atau berlutut di depan Anda. Posisi ini menjauhkan badan pasangan agar tidak bertumpu pada perut Anda.
Sedangkan spooning akan membuat berat badan tidak bertumpu pada perut Anda. Kelebihannya, penetrasi dangkal pada spooning akan menguntungkan ibu hamil di trimester akhir yang umumnya kurang nyaman dengan penetrasi yang terlampau dalam.
Pasca Melahirkan
Delapan bulan berlalu sejak buah hati pertama Sherly dan Mirza lahir. Waktu mereka banyak tersita untuk buah hati. "Kalau awalnya bisa berhubungan intim tiga kali dalam seminggu, sekarang sebulan dua kali saja sudah untung," keluh Mirza.
Apakah Anda mengalami hal yang sama? Tenang saja, ini normal. Apalagi jika Sang Istri kurang percaya diri karena bentuk serta kondisi badan yang berubah. Menurut para ahli, hormon prolaktin pada perempuan yang sedang menyusui memang mampu menurunkan gairah seksual. Akan tetapi, jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Ingat, seks akan memperkuat ikatan Anda dan suami, kan?
Tips
Stres karena kualitas dan kuantitas seks yang menurun dapat memperburuk suasana. Lebih baik, siapkan strategi untuk kembali beraksi. Misalnya, sesekali "menitipkan" buah hati kepada pengasuh atau orangtua di akhir pekan. Hal ini tidak membuat Anda menjadi orangtua yang buruk, kok. Intinya, Anda berdua harus memiliki dan meluangkan waktu berduaan.
Sebagai permulaan, hindari bersikap terburu-buru. Berbaring bersama sambil berbagi memori menyenangkan bisa dicoba. Lanjutkan perbincangan ini ke dalam momen romantis yang "melahirkan" perasaan rileks. Setelah itu, jangan ragu meminta suami memberikan stimulasi.
Di Antara Si Kecil
Ketika Anda berdua harus berbagi ranjang dengan buah hati berusia balita, dua dilema bisa muncul. Di satu sisi, Anda ingin buah hati selalu berdekatan. Di sisi lain, Anda dan pasangan berharap memiliki waktu berduaan.
Menunggu ia tertidur lelap lalu bercinta diam-diam tentu kurang nyaman dan sangat berisiko. Tapi, jangan sampai hal ini menyurutkan hasrat. Caranya? Hmm, tempat bercinta tidak hanya di atas ranjang, bukan? Lalu, kenali siklus tidur dan bangun anak. Saat ia tertidur lelap, pindahlah ke ruangan lain yang masih memungkinkan Anda berdua dapat mendengarnya jika sewaktu-waktu buah hati memanggil atau menangis.
Tips
Seks terencana memang kurang gereget. Tapi, tempat berbeda dapat memercikan sensasi berbeda. Maka, jangan ragu menggunakan sofa ruang tamu, area ruang keluarga, kamar tamu, atau bahkan kendaraan di garasi atau kamar mandi Anda. Di tempat tak biasa, Anda berdua dapat mengulik variasi baru yang lebih menantang!
Makeup Sex
Bertengkar hebat dengan pasangan memang membuat hati membara. Tapi, tahukah Anda? Ada cara lain untuk meluapkan emosi ini yaitu berhubungan intim. Inilah yang disebut makeup sex alias aktivitas ranjang yang dilakukan saat pertengkaran terjadi. Makeup sex juga bisa menjaga keintiman saat Anda menjalani waktu-waktu berat bersama pasangan.
Lumrah, kok, bila Anda merasa bergairah usai bertengkar. Pasalnya, adrenalin dan dopamine yang merupakan hormon pemicu gairah akan melesat tinggi. Fran Fisher RN. Ph.D., seksologis dari California, menyatakan, "Bila pasangan beranjak ke tempat tidur dengan testosteron yang meningkat serta adanya rasa marah, maka stimulasi seks akan bertambah. Aneka fantasi akan memenuhi kepala dan otomatis dapat meningkatkan stimulasi pula," tegasnya.
Tips
Anggap saja pertikaian yang terjadi sebagai foreplay. Ketika kondisi tubuh "memanas" akibat percekcokan, Anda pun siap bermesraan. Akan tetapi, tak semua hal bisa diselesaikan di ranjang, lho. Tapi, sesekali memanfaatkan makeup sex bisa menjadi selingan yang memanaskan hubungan seksual Anda dan suami.
Morning Sex
Tak perlu bingung bila suami mengidamkan seks di pagi hari. Pasalnya, kadar testosteron pria dan sirkulasi darah ke penis yang meningkat saat malam hari akan membuat pria mengalami ereksi di pagi hari.
Menurut Debby Herbenick, Ph.D., penulis buku panduan seksual wanita, Because It Feels Good, seks di pagi hari dapat melepaskan oksitosin yang membuat pasangan merasa dicintai dan terikat sepanjang hari. Morning sex juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kadar esterogen pun meningkat sehingga kulit dan rambut lebih indah dan bercahaya.
Tips
Tak sedikit perempuan yang justru tidak nyaman melakukan seks di pagi hari. Bisa saja karena wajah cenderung apa adanya atau bau mulut yang kurang sedap. Padahal, wangi alami pasangan alias feromon mampu membangkitkan gairah. Jadi, coba dekati pasangan dan hirup aroma tubuh alaminya. Hmm, sungguh menggoda.
Pilih saja posisi spooning. Pertama, posisi ini mengikis ketidakpercayaan diri karena posisi Anda dan suami tidak berhadapan langsung. Kedua, posisi ini tak menghabiskan terlalu banyak tenaga namun mampu menstimulasi organ-organ vital Anda dan suami.
Kilat
Bila jam kerja suami dan istri sangat berbeda, waktu selalu menjadi kendala. Anda berdua bergairah tapi mengapa tak pernah bertemu waktu yang tepat untuk bercinta? Padahal, bercinta dapat dilakukan dalam durasi singkat, lho!
Lupakan rupa-rupa persiapan seperti mengenakan lingerie terseksi atau menyiapkan cake cokelat sebagai kejutan di awal bercinta. Pasalnya, untuk melakukan seks kilat alias quickie, yang dibutuhkan hanya spontanitas penuh dan foreplay terselubung sepanjang hari.
Tips
Mengingat waktu yang sangat singkat, lakukan stimulasi jauh sebelum bercinta. Misalnya, mengirim pesan instan yang menggoda dan stimulasi pikiran dengan hal-hal yang dapat memancing gairah.
Dengan demikian, Anda tak perlu lagi membuang detik untuk "memanaskan" diri. Sah-sah saja, lho, tidak menanggalkan seluruh pakaian selama quickie berlangsung. Akan tetapi, seks kilat memang bukan aktivitas yang pas dilakukan secara rutin. Seks kilat justru akan membuat Anda serta pasangan bosan bila dilakukan secara berkala.
Annelis Brilian
KOMENTAR