Sering buang kecil (over active bladder/OAB), umumnya tidak dianggap sebagai penyakit atau sesuatu yang berbahaya oleh sebagian besar perempuan.
Padahal, selain menyebabkan gangguan secara fisik seperti kulit lecet dan bau tak sedap, OAB juga dapat melahirkan masalah psikologis, sosial, ekonomi, sampai menganggu aktivitas seksual.
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan geriatri FKUI/RSCM Dr. Siti Setiati, SpPD., K-Ger menjelaskan, ada beberapa faktor pemicu sering buang air kecil. Mulai dari penurunan kesadaran, infeksi saluran kemih, pengaruh obat-obatan, depresi, sembelit, sampai terlalu banyak minum air gula dan kopi.
Sementara itu, ada empat tipe buang air kecil yang tidak normal.
1. Tipe Stres
Tipe ini disebabkan ada kelemahan pada daerah otot sekitar panggul yang menyebabkan peningkatan tiba-tiba pada tekanan intra-abdominal.
2. Tipe Urgensi
Tipe ini umumnya dialami oleh mereka yang berusia paruh baya. Pada tipe ini ada dorongan atau keinginan sangat kuat dan tiba-tiba dari seseorang untuk buang air kecil.
3. Tipe Frekuensi
Sebaiknya dalam sehari seseorang minum air putih sebanyak 1,5 liter. Nah, dengan porsi minum tersebut, normalnya seseorang buang air kecil setiap empat jam sekali atau lima sampai enam kali sehari. Pasien dengan tipe frekuensi umumnya mengeluh sering buang air kecil lebih dari delapan kali sehari dalam 24 jam.
KOMENTAR