Dokter Sri yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun dengan dua anak. Saya seorang muslimah yang telah memakai jilbab selama kurang lebih 10 tahun, kecuali malam bila akan tidur baru dibuka.
Sejak usia enam tahun, sejak anak pertama saya berumur setahun dan mengikuti KB (dengan kontrasepsi pil KB ), rambut saya jadi rusak, keras, dan berketombe.
Ketombe yang menyerang kepala saya sudah dalam tingkatan parah. Sudah berbagai macam sampo antiketombe saya coba, namun tak pernah kunjung sembuh, bahkan semakin parah, sehingga terpaksa saya mencukur rambut sampai habis saking tidak tahan gatalnya.
Saat pertama dicukur (lima tahun lalu), ternyata kulit kepala saya hampir semuanya sudah berkoreng. Pokoknya sangat mengerikan, Dok. Setelah dicukur dan diobati dengan salep kulit hingga sembuh, saya berusaha memanjangkan kembali rambut saya, namun ternyata dalam jangka kurang lebih seminggu, penyakit itu kambuh lagi. Terpaksa, saya cukur habis lagi, dan sampai sekarang selalu dicukur habis tiap dua atau tiga hari sekali untuk menghindari tumbuhnya ketombe tersebut. Anehnya, tumbuhnya ketombe selalu menetap di bekas koreng akibat ketombe yang dulu.
Yang jadi pertanyaan saya:
1. Penyakit apa yang menimpa saya dan sampai dimana tingkat keparahannya? Apakah masih dapat disembuhkan?
2. Apakah penyakit ini timbul karena saya memakai jilbab dan minum pil KB? Kemana saya harus berkonsultasi dan berobat?
4. Sementara ini, solusi apa yang harus saya lakukan? Obat atau salep apa yang harus saya gunakan, dan apakah saya harus melepas jilbab? (soalnya kalau harus melepas jilbab rasanya saya keberatan)
Demikian surat saya dan terimakasih atas kesediaan Dokter memberikan advis.
Iza - Jawa Timur
Bu Iza yang baik,
Keluhan ketombe yang Ibu derita tampaknya bukan ketombe biasa. Kelainan semacam itu dapat dijumpai pada penyakit dermatitis (eksim) seboroik, psoriasis, atau gabungan keduanya. Pada eksim seboroik, biasanya ketombe berupa sisik yang tebal, berminyak, kulit kepala merah, dapat berupa pulau-pulau atau merata di seluruh kepala dan sangat gatal. Telinga, alis, sekitar pipi dekat hidung juga terkena.
Pada psoriasis, sisiknya tebal dan kering, kulit kepala kemerahan seperti eksim seboroik, dan tidak terlalu gatal. Bagian badan lain yang terkena terutama pada kulit di atas sendi, seperti siku, jari-jari tangan, lutut dan lain-lain. Kedua penyakit ini bila terjadi di kulit kepala berambut, akan menyebabkan kerusakan dan kerontokan rambut. Garukan akan menyebabkan luka-luka yang dapar terinfeksi bakteri atau jamur, sehingga menimbulkan bau yang tak sedap.
Gunakan obat yang tepat sesuai penyebab, yaitu sampo yang mengandung bahan tar (polytar) 2 - 3 kali/minggu sesuai beratnya kelainan, diselingi sampo antiketombe lainnya. Mungkin diperlukan obat antiradang, antibiotik, bahkan antijamur, baik dalam bentuk krim yang dioleskan atau obat minum. Dalam hal ini, Ibu harus berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan obat dan cara penggunaan yang tepat. Kedua penyakit tersebut mudah kambuh, sehingga diperlukan ketelatenan untuk merawat dan mengobatinya. Rambut sebaiknya dipotong pendek, tidak harus gundul, agar obat dapat bekerja langsung pada kulit kepala.
Penggunaan jilbab menyebabkan suhu yang panas dan kelembaban meningkat di daerah tersebut, sehingga penyembuhan lambat dan struktur rambut dapat berubah. Namun, tidak berarti Ibu harus melepas jilbab jilbab. Tetap kenakan jilbab, pilih bahan yang tidak panas dan dapat menyerap keringat.
Pil KB sampai saat ini belum jelas benar peranannya pada kedua penyakit tersebut. Silakan mencoba, semoga berhasil dengan baik.
< Dokumen Nova>
KOMENTAR