Untuk Sari, merek terkenal bukan prioritas agar tampilan selalu modis. "Justru mix and match antara barang biasa dengan yang bermerek, bisa memberi nilai lebih. Lebih nyeni," kata Sari yang gemar berburu barang ke Pasar Baru, Jakarta.
Resep itulah yang kemudian diterapkannya untuk meramu tampilan para kliennya agar lebih modis. Salah satunya, Ussy Sulistyowati, pemain sinteron yang jadi penyanyi. "Waktu itu, saya dihubungi Mas Adrie Soebono untuk mendandani Ussy. Bagi saya, itu tantangan," jelas istri Iman Djohan, seorang disc jockey, ini.
Ia pun memutar otak, mencari cara mengubah imej Ussy, dari seorang ibu muda menjadi anak muda. "Dia sebenarnya tomboi, sementara di panggung dia harus lady-like, sesuai karakter album pertamanya yang girlie dan cantik." Ia pun menghabiskan waktu seharian bersama Ussy demi mengenal lebih dalam karakter kliennya. Itu, kata Sari, salah satu resep suksesnya. "Saya ngobrol bareng Ussy dan Mas Adrie untuk brainstorming, melihat koleksi baju Ussy, belanja di mana saja. Pendeknya, hampir 7 hari seminggu dan 24 jam sehari bersama Ussy."
Toh, tak semua berjalan mulus. Kadang Ussy tak setuju dengan pilihannya, "Namanya juga selera, pasti beda-beda. Jadi, ada enggak nyambungnya. Dia enggak mau pakai pilihan saya, tapi saya ngotot, ha.. ha.... Tapi, semua bisa dibicarakan, kok."
Para finalis Indonesian Idol dan presenter TV One (pada awalnya) juga pernah merasakan kelihaian Sari memadumadankan pakaian agar mereka terlihat lebih modis. Meski banyak sekali finalis Indonesian Idol yang harus ditangani, Sari tidak ambil pusing. "Paling saya minta bantuan mengambil baju dan minta opini dari second-expert, yaitu mantan asisten saya, Hangga."
Ia juga tak merasa kesulitan jika harus mendandani finalis pria. "Gampang sekali. Misalnya, Mike (Indonesia Idol, Red), walau badannya besar, tetapi sangat mudah mendandani dia. Dia sangat terbuka dan hangat. Dia penurut, tapi kalau tidak suka, ngomong terus terang. Lebih gampang, kan ?" papar presenter sebuah acara fashion di televisi swasta ini.
Omong-omong soal imbalan materi, Sari mengaku sangat puas. "Amat sangat menjanjikan. Tapi, pekerjaan ini perlu kesabaran, karena yang didandani bukan benda mati melainkan manusia yang mempunyai selera dan kebiasaan," kata Sari yang rajin mempromosikan dirinya sendiri sebagai stylist.
Beberapa pekan lalu, kepiawaian Sari bisa ditonton di layar kaca lewat ajang adu bakat menyanyi. Di sana, ia menjadi juri yang menilai penampilan busana peserta. Namun, belakangan, ia jarang terlihat. "Ya, aku kelelahan, soalnya sedang hamil," ujarnya sambil menunjuk perutnya yang mulai membesar.
Saran Sari soal mode, "Jangan asal mengikuti tren tanpa melihat cocok-tidaknya di badan kita. Berkonsultasilah dengan fashion stylist. Untuk itulah profesi tersebut ada," tutur Sari yang punya mimpi mendandani Ani Yudhoyono, sang Ibu Negara.
Astrid Isnawati
KOMENTAR