"Sebenarnya THR bukan uang nganggur lho! THR ada karena memang ada pengeluaran khusus. Biasanya dipergunakan untuk menghadapi hari raya," ujar penasehat keuangan Mike Rini Sutikno.
Bagaimana mengelola THR agar lebih hemat? Bisakah menyisihkan THR untuk menambah saldo tabungan?
Menurut Mike, hal ini sah-sah saja dilakukan. "Asal prosentase yang dihemat, diluar pengeluaran yang fix seperti zakat. Kemudian THR bisa diperlakukan seperti gaji biasa. Bisa dipotong duluan atau setelah dikeluarkan untuk pengeluaran hari raya. Menabung tidak menjadi kewajiban tapi kalau dilakukan, itu sangat disarankan," tambahnya.
Diluar itu kita masih bisa berhemat dengan anggaran Lebaran kali ini lho! Apa saja yang bisa dilakukan, berikut tips berhemat THR dari Mike.
Bayar Zakat
Prioritas utama yang harus dipikirkan dahulu dari pengeluarah THR adalah membayar zakat. Baik zakat fitrah, zakat maal maupun profesi. Zakat fitrah biasanya tak menjadi soal, namun untuk membayar zakat profesi atau maal ada beberapa orang yang suka membayarnya tahunan.
Jika dirasa berat bagi anggaran yang lain, tak ada salahnya keluarkan dari tabungan. Mengingat, semestinya dikeluarkan dari penghasilan bulanan.
"Ingat, zakat juga untuk mensuckan harta dan salah satu bentuk kepedulian sosial kita untuk oranglain," ujar Mike.
Makanan Lebaran
Saat Lebaran umumnya ada acara silaturahim baik tamu ataupun keluarga jadi harus memasak diluar dari biasanya. Pos ini masih bisa dihemat, misalnya, dari jumlah jenis hidangan cukup 5 jenis saja, makanan kering cukup 3 jenis saja, kualitas jenis kue kering yang sedang saja, makanan utama disiasati dengan lauk pauk yang lebih terjangkau. "Bila perlu, kalau sudah menghidangkan daging, tidak usah ada ayam dan sebaliknya. Pada dasarnya, berapapun banyak yang tersedia semua pasti akan habis," ungkap Mike.
Atau, jika ada pertemuan keluarga bisa disiasati dengan mengajak saudara urunan membawa makanan. "Jadi Anda tak harus menanggung semua biaya dan tetap bisa menjadi tuan rumah saat acara keluarga," ujarnya lagi.
KOMENTAR