Ibu mana yang tidak pusing menghadapi anak yang masuk kategori si pemilih makanan. Contohnya Kayla, gadis mungil berusia 3 tahun ini hanya mau makan nasi kalau ditemani dengan potongan sosis. Apa iya nutrisi Kayla tercukupi dengan sempurna dengan pola makan seperti ini?
Sebenarnya bukan hanya Kayla yang mendapat julukan Si Pemilih Makanan. Di masa pertumbuhannya, anak-anak kita akan memiliki periode sulit makan. Setidaknya ada 3 rentang periode sulit makan pada anak-anak.
Di awali ketika mereka memasuki rentang usia 1-3 tahun. Pada periode ini, anak kesayangan kita biasanya hanya mau makan sedikit.Penyebabnya, di rentang usia ini anak mulai tumbuh otoritas dalam dirinya. Dia mulai menentukan apa-apa saja yang mau dilakukan atau tidak. Ini pun memengaruhi keinginannya untuk menikmati makanan.
Periode selanjutnya adalah ketika anak memasuki usia 3-6 tahun. Di usia inilah mereka sering disebut sebagai Si Pemilih Makanan. Biasanya dia hanya mau mengunyah satu jenis makanan tertentu, sebab konsep kesukaan atau favorit mulai terbentuk dalam dirinya. Dan rentang selanjutnya adalah ketika mereka memasuki usia 6 tahunkeatas yang ditandai dengan anak mulai sibuk dengan berbagai aktifitas sehingga kadang mengabaikan makanannya.
Melihat rentang munculnya sifat Si Pemilih Makanan pada anak, pertanyaan yang membuat jantungdeg-deg-an pun kembali muncul. Optimalkah asupan nutrisi anak kita ketika mereka menjadi Si Pemilih Makanan? Bukankah di usia itu mereka tengah memasuki masa pertumbuhan yang butuh nutrisi lengkap dan seimbang, jadi apa mungkin Si Pemilih Makanan bisa tumbuh optimal?
Trik cerdas yang bisa kita lakukan adalah dengan menerapkan rumus, warna, bentuk dan rasa. Rumus warna adalah dengan memberikan taburan warna pada piring makanan anak kesayangankita. Tak perlu bingung, berterimakasihlah pada sayuran dan buah-buahan yang warna-warninya bisa terlihat cantik ketika ditatarapi di atas piring.
Dan untukmelengkapi rumus warna, tambahkan sentuhan dari rumus bentuk yang memerlukan sedikit kreasi dari ibu. Cukup dengan membentuk sayuran dan lauk-pauk seperti ikan, daging atau telur menjadi bentuk-bentuk mini yang lucu, bisa berupa karakter kartun yang mereka sukai atau wajah imut yang sedang tersenyum. Bentuk ini akan membuat anak mempersepsikan makanan-makanan yang disajikan sebagai benda yang menyenangkan dan menggiurkan untuk disantap.
Lalu sempurnakan rumus warna dan bentuk dengan rumus rasa dengan 'memanjakan' inderapengecapnya alias lidah. Aplikasi rumus rasa sangat sederhana karena kita cukup memberikan asupan bernutrisi dengan rasa yang lezat kepada Si PemilihMakanan.Tujuannya agar anak kesayangan kita antusias untuk menghabiskan makanan bernutrisi yang kita sajikan.
Nutrisi lezat itu adalah susu dengan rasa enak seperti SUSTAGEN. Mengapa SUSTAGEN? Susu ini terdiri dari 3 rasa yang sangat disukai anak-anak, mulai dari rasa vanilla, madu, hingga cokelat. Tak hanya itu, SUSTAGEN dibuat untuk membantu melengkapi asupan nutrisi anak mulai dari usia 1 hingga 6 tahun. Pada usia 1-3 tahun ada Sustagen Junior, di usia 3-6 tahun ada Sustagen Kid, dan saat memasuki usia 6 tahun keatas mereka tetap dapat menikmati asupan bernutrisi lezat ini dengan mengonsumsi Sustagen School.
Dengan konsumsi 3 porsi makan yang cukup seimbang dan 3 gelas SUSTAGEN dalam 1 hari, akan membantu memenuhi nutrisi Si Pemilih Makanan. Sebab Sustagen mengadung berbagai nutrisi di dalamnya, seperti 10 Mineral penting, 12 Vitamin, Protein, Kolin, hingga Prebiotik Inulin. Ketika nutrisi yang 'dibungkus' dengan sensasi kelezatan rasa yang disukai anak-anak ini dikonsumsi dengan teratur maka Si Pemilih Makanan tetap bisa tumbuh dengan optimal. Jadi ibu, tak perlu kuatir jika Si Pemilih Makanan mulai menunjukkan eksistensinya, lengkapi porsi makan mereka dengan 3 gelas Sustagen setiap hari.
Ingin tahu info detail mengenai Sustagen, silahkan Klik http://www.meadjohnson.co.id/our-brands/sustagen
KOMENTAR