Apa modal yang dibutuhkan untuk menekuni bisnis ini?
Modal utamanya terampil. Tidak usah terpaku pada peralatan. Seperti teman-teman saya di luar negeri, beli alat satu set saja sampai satu juta lebih. Padahal, tidak perlu seperti itu. Barang apa saja bisa dimanfaatkan.
Coba lihat saya, bahan cuma pinset, sedotan plastik dan alat-alat kecil lain. Kita tidak usah tergantung alat, yang penting bagaimana memanfaatkan peralatan yang ada di sekitar kita.
Contohnya, untuk membuat pemerah pipi boneka jepang, kita bisa gunakan pemerah pipi yang harganya murahan. Karena pipi bonekanya sangat kecil, maka mengolesnya dengan cotton buds.
Kabarnya anak Anda mewarisi jejak Anda?
Sepertinya memang begitu. Anak saya yang kedua, Yohana (12), yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP, sudah menerbitkan buku Kreasi Kertas. Karena setiap hari melihat saya membuat kerajianan, dia ketularan suka kerajinan. Dulu kalau lagi banyak pesanan dia juga membantu menyelesaikan pekerjaan saya. (Dari perkawinannya dengan Victor, salah seorang broker pada perusahaan properti ternama, Monica yang asli Surabaya dianugerahi dua oran anak, masing-masing Yohanes dan Yohana)
Apa harapan Anda ke depannya?
Saya berharap kerajinan clay makin dikenal masyarakat. Makanya saya menulis buku. Saya ingin menularkan ilmu. Saya ingin mengajak masyarakat terutama wanita mencoba berkreasi. Sebab, membuat kerajianan clay itu sangat gampang dan murah. Dan ini bisa dijadikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu.
(Monica sudah menerbitkan 3 buku tentang clay, masing-masing, Kreasi Cantik dari Clay, Clay Panjang Lucu dari Tepung, Clay Doll; dan satu buku lain Lilitan Kabel dan Kawat)
Tidak takut tersaingi?
Sama sekali tidak. Saya justru senang bisa berbagai ilmu. Bahkan mantan karyawan saya yang dulu saya ajari sekarang sudah banyak yang buka sendiri dan cukup maju. Saya tak mau memonopoli ilmu. Di buku saya tersebut saya jelaskan komposisi bahan dan teknik-teknik lainnya.
Bagi saya, dengan makin banyak orang membuat clay, maka akan semakin dikenal di masyarakat. Tentu secara tak langsung juga menguntungkan saya karena makin banyak yang pesan. Hahaha. Lagipula sentuhan masing-masing tangan kan beda.
Gandhi Wasono M
Foto : Gandhi
KOMENTAR