Zat besi yang berlebihan tadi akan disetorkan ke organ-organ tubuh (yang tidak terlalu membutuhkan zat besi) dan menyebabkan penyakit, seperti jantung danpankreas hati. Kadar zat besi dapat dikurangi melalui proses mengeluarkan darah (penghapusan darah) atau dengan obat-obatan. Konsultasikanlah dengan dokter cara apa yang aman bagi tubuh Anda.
Anemia Vs Jantung
Orang dengan anemia, darahnya sudah pasti kekurangan oksigen. Artinya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen yang cukup ke organ mereka. Biasanya gejala anemia yang disebabkan jantung terkait dengan aritmia (irama jantung yang abnormal), sesak napas, dan nyeri dada.
Anemia pada Anak
Sekitar satu dari tujuh anak-anak mengidap anemia di usia 2 tahun. Pemicunya, biasanya, karena mereka kekurangan zat besi. Orang yang mengidap anemia defisiensi besi, cenderung merasakan dorongan untuk makan hal-hal yang tidak sehat. Perilaku ini biasanya disebut pica. Tanpa pengobatan, kasus anemia yang parah dapat mempengaruhi perkembangan otaksecara permanen.
Anemia pada Remaja
Jika anak remaja Anda sering merasa lelah, anemia mungkin adalahpenyebabnya. Remaja beresiko anemia defisiensi besi di masa-masapertumbuhan mereka, karena pada saat itu tubuh anak membutuhkan banyak sekali zat besi namun tidak terpenuhi melalui makanannya. Gadis remaja juga lebih rentan terhadap anemia karena periode menstruasi mereka.
Faktor Risiko Anemia
Perempuan dan orang dengan penyakit kronis memiliki risiko tinggi mengidapanemia. Ketika perempuan kehilangan darah dalam periode menstruasi yang berat, mereka bisa menjadi anemia. Kehamilan juga menyebabkan perubahan volume darah seorang wanita yang dapat menyebabkan anemia. Selain itu, penyakit kronis seperti penyakit ginjal dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat sel darah merah. Juga, diet rendah zat besi, folat, atau vitamin B12 juga meningkatkan risiko Anda.
Ester Sondang
KOMENTAR