Pemberian cairan lain seperti teh manis, jus buah, atau sup, boleh dilakukan. Begitu juga cara tradisional berupa pemberian air tajin. Berdasarkan penelitian, air tajin mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh. Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun dapat membuat feses lebih padat.
Cara tradisional lain, seperti memberikan larutan gula garam, bisa dicoba. Buatlah dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Berikan setengah gelas setiap kali bayi muntah atau buang air besar atau berikan satu sendok makan setiap lima menit sampai fesesnya normal.
* segera ke dokter
Segera membawa bayi ke dokter merupakan tindakan bijaksana untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Bila terjadi kegawatan, seperti bayi hilang kesadaran, semakin kurus, pucat, napas cepat, detak jantung cepat, larikan segera ke unit gawat darurat rumah sakit agar penanganan yang lebih intensif bisa segera dilakukan.
CARA MENCEGAH DEHIDRASI
Diare, yang menjadi penyebab utama dehidrasi, bisa dicegah. Caranya dengan menjaga kebersihan, baik makanan, peralatan makan, mainan, dan lingkungan di mana bayi berada. Attila menganjurkan agar kita melakukan hal-hal berikut:
* jaga kebersihan
- Botol susu harus selalu steril saat akan digunakan karena jika terpapar kuman sedikit saja bisa menimbulkan penyakit mengingat daya tahan tubuh bayi masih lemah.
- Jangan memberikan botol susu yang sudah terjatuh ke lantai kepada bayi tanpa disterilisasi kembali terlebih dulu.
- Buanglah ASI perasan atau susu formula yang tersisa di botolnya jika tidak diminum lagi setelah satu jam.
- Cuci tangan bayi sesering mungkin dengan air bersih karena bayi masih senang memasukkan tangannya ke dalam mulut.
- Pastikan makanan yang disuapkan pada bayi bebas kuman.
* gizi seimbang
Dengan gizi seimbang daya tahan tubuh bayi bisa meningkat sehingga tak mudah terserang penyakit. Berikut yang bisa dilakukan:
- Sajikan menu yang seimbang buat bayi, berupa makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dengan porsi yang bisa diterima bayi.
- ASI merupakan makanan komplet gizi yang sangat baik untuk bayi. Itulah mengapa ibu dianjurkan memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga usianya 6 bulan. Apalagi di saat-saat awal produksi ASI, kolostrum yang keluar sebelum ASI sangat baik bagi bayi karena mengandung banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. "Ini adalah makanan terbaik buat bayi yang tidak bisa didapat dari makanan lain," tandas Attila. Lain hal bila ASI ibu tak mencukupi, kekurangannya mau tidak mau harus ditutupi susu formula.
* sediakan obat
Banyak kemungkinan yang bakal terjadi pada bayi yang baru lahir, entah demam, flu, batuk, atau diare. Untuk itu sediakan obat-obatan, seperti obat penurun panas dan antidiare untuk diberikan sebagai penanganan pertama bila si kecil sakit.
Irfan
KOMENTAR