Dari sekadar iseng untuk mencari kegiatan di sela-sela menunggui anak di sekolah, tiga muda ini kini menangguk sukses dari bisnis aplikasi dan bordir.
Ketiga ibu muda, Dinar Esfandiary (34), Rani Silmy (34) dan Ira Karmawan (35) memulai bisnis awal tahun 2004, saat bertemu di pengajian yang diadakan TK di mana anak-anak mereka bersekolah bersama.
Karena ingin persahabatan mereka bermanfaat dan menghasilkan uang, maka diputuskan untuk berbisnis kecil-kecilan. "Akhirnya, kami memilih berbisnis beddings. Dari seprai, bed cover, pokoknya segala pelengkap untuk kamar tidur anak."
Ketiganya pun mengusung nama Simply Idea (SI) untuk bisnis mereka dengan ciri khas aplikasi dan bordir berbahan utama kain katun.
PENJUAL KELILING
"Modal awal kami cuma Rp 5 juta yang langsung habis buat beli bahan," kata Dinar. Awalnya, mereka menjual produk ke teman-teman dan saudara. "Door to door, lho." Ternyata, usaha mereka tak sia-sia. Banyak teman atau kerabat yang suka dengan produk mereka.
Setelah itu, mereka pun patungan lagi menambah modal hingga Rp 50 juta. "Itu pun langsung habis untuk mengisi workshop, beli mesin obras, mesin jahit, merekrut pegawai, dan beli kain berbal-bal. Kami juga sudah mulai menerima pesanan."
JATUH BANGUN
Mereka pun mulai berpikir untuk memasukkan hasil produksinya ke Department Store. Jalan yang ditempuh tidak mudah. Awalnya mereka hanya diizinkan ikut berjualan ketika ada event big sale. "Kalau selama tiga kali big sale barang diminati pembeli, kami bisa masuk masa percobaan selama setahun. Selama masa percobaan, omset kami harus memenuhi target. Jika tidak, terpaksa kami ditendang," terang Dinar.
Setahun berlalu, ternyata target berhasil dilampaui. "Sekarang kami punya 2 outlet di 2 mal besar dengan 6 karyawan. Prosesnya jatuh bangun juga, enggak selamanya omset tinggi."
"Sekarang, SI juga merambah ke party goody bags, mendekor dan mengisi kamar anak serta menyiapkan kamar bayi, lengkap dengan boks bayi, baby towel, gorden, semuanya satu tema."
Selama tiga tahun, ketiganya mengaku memperoleh banyak pelajaran berharga di bidang bisnis. "Untuk bisa survive, harus ada tiga hal, yaitu kualitas, inovasi, dan servis," kata Dinar.
Kini, Dinar, Ira, dan Rani sudah bisa menikmati kesuksesan tanpa menelantarkan anak-anak.
Hasto Prianggoro
KOMENTAR