Anda berlari penuh semangat di lapangan memakai sepatu lari kesayangan. Jantung berdegup kencang dan peluh bercucuran di sekujur tubuh hingga membasahi baju olahraga. Di saat seperti ini, bisa dipastikan seluruh anggota badan bergerak aktif, termasuk payudara Anda.
Ibarat Karet
Bicara soal payudara, sports bra yang wajib dipakai saat berolahraga seringkali terpinggirkan. Alasannya, tak sedikit yang berpikir bahwa bra yang dipakai sehari-hari sudah bisa melindungi payudara. Padahal memakai sports bra bukan perkara aksesori belaka, lho.
Coba bayangkan jaringan kulit payudara Anda adalah karet. Ketika Anda menarik karet tersebut lalu melepaskannya, karet memang akan kembali seperti semula. Tapi, coba lakukan berulang kali. Apa yang terjadi? Karet menjadi kendur karena kehilangan elastisitas. Nah, hal yang sama bakal terjadi pada kulit, termasuk jaringan payudara Anda.
Cooper's Ligaments
Tak seperti anggota tubuh lainnya, payudara mayoritas dibentuk oleh jaringan lemak dan hanya dilindungi kulit serta jaringan pendukung yang terbilang rapuh yaitu Cooper's Ligaments.
Saat berolahraga, terutama jenis high impact, Cooper's Ligaments yang tidak elastis akan tertarik ketika payudara melambung. Alhasil Cooper's Ligaments "terpaksa" meregang dan akhirnya payudara pun turun. Saat berolahraga pula, pergerakan payudara sangat beragam dan bisa terjadi dalam waktu bersamaan. Buah dada akan bergerak ke atas dan ke bawah, ke samping, serta ke dalam dan keluar.
Di sinilah, sports bra berperan penting. Selain didesain untuk menjaga keelastisan jaringan payudara, sports bra meminimalkan risiko sakit punggung dan bahu. Sports bra yang berkualitas juga akan membatasi tiga gerakan payudara tadi selincah apa pun Anda bergerak.
Sesuai Aktivitas
Jenis sports bra yang Anda gunakan harus disesuaikan jenis olahraga yang dilakukan. Contohnya, jika Anda gemar melakukan lari atau olahraga max impact lainnya, pilihlah sports bra jenis max support. Jenis lainnya seperti high support cocok jika Anda gemar bermain bulu tangkis atau bersepeda. Ada juga med support untuk olahraga low impact seperti yoga dan pilates.
Jika dilihat dari cara kerjanya, maka sports bra bisa dibedakan menjadi dua tipe. Pertama, compression yang tidak disertai cup dan mampu meregang sedemikian rupa sehingga bisa meminimalkan pergerakan payudara. Tipe ini cocok untuk olahraga jenis low impact dan medium impact.
Sedangkan tipe kedua adalah encapsulation yang mirip bra biasa karena memiliki dua cup terpisah untuk melindungi payudara dari bawah. Sports bra jenis ini juga mengikuti lekuk tubuh Anda. Olahraga high impact atau maximum impact disarankan memakai sports bra jenis ini.
Tipe ketiga sports bra menggabungkan encapsulation dan compression. Nah, sports bra ini cocok untuk perempuan berpayudara besar dan para pelari. Paduan dua tipe ini juga akan menekan payudara "melekat" ke tubuh sekaligus melindungi dan membuat nyaman.
Tujuh Langkah
Memilih sports bra yang cocok berbeda dengan cara Anda memilih bra biasa. Ikuti lima cara berikut:
1. Lakukan sports bounce test. Caranya, kenakan sports bra dan lakukan gerakan seperti meloncat, mengayunkan lengan, dan berlari-lari kecil, atau bergerak. Jika payudara Anda tergoncang, bergerak, membuat napas sesak, atau "meluap" keluar, berarti sports bra yang dipilih belum pas.
2. Pilih sports bra yang memiliki ukuran cup dan band (lingkar bawah payudara). Jangan memilih sports bra yang hanya memiliki ukuran small, medium, atau large.
3. Pastikan sports bra harus pas di kaitan pertama atau kaitan terbesar. Ingat, elastisitas bra akan berkurang seiring waktu dan pemakaian.
4. Tali bra harus nyaman di bahu dan tidak terlalu kencang. Jika tali bra masih tak pas meski sudah disesuaikan, pakai sports bra model racerback (bagian belakang bra berbentuk setengah huruf "X").
5. Cup harus menangkup seluruh payudara dan tidak berkerut ketika dipakai.
6. Supaya kulit payudara dan sekitarnya tidak lecet, pastikan jahitan dan keliman bra tidak berkerut ketika dipakai dan pilih bahan bra yang bisa menyerap keringat dengan baik.
7. Miliki beberapa jenis sports bra dan gunakan secara bergiliran supaya tahan lama. Jangan lupa mencucinya sesuai panduan yang tertera di sports bra.
Fakta Bra
1. Sports bra ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1977 oleh dua wanita pelari yang menjahit dua cawat menjadi bra.
2. Berlari tanpa mengenakan sports bra akan membuat payudara perempuan bergerak naik turun sebanyak 8,5 cm. Memakai bra biasa akan menurunkan risikonya hingga 32 persen dan menggunakan sports bra sebanyak 52 persen.
3. Perempuan berpayudara mungil, misalnya ukuran 34A, tetap membutuhkan sports bra.
4. Bra yang tidak pas akan membuat payudara nyeri dan sakit punggung serta bahu yang berkepanjangan.
Astrid Isnawati/Dari Berbagai Sumber
KOMENTAR