Jadi cobalah untuk makan ikan lebih sering sebagai pengganti daging. Setidaknya konsumsilah 7 ons ikan dalam seminggu. Terutama ikan berminyak seperti salmon, herring, ikan forel, sarden, atau tuna albacore, dua kali seminggu. Atau sekitar 3,5 ons dalam satu porsi.
Membentuk Sistem Saraf
Tercemarnya air laut oleh merkuri membuat ikan-ikan laut juga mengandung merkuri. Seperti yang kita, merkuri dapat merusak sistem saraf bayi yang belum lahir atau anak muda. Jadi, wanita yang sedang hamil atau menyusui, serta anak-anak harus menghindari ikan-ikan ini.
DHA memang dapat dorongan kemampuan otak pada bayi dan perkembangan mata. Namun Anda tidak perlu mengkonsumsi minyak ikan setiap hari. Cukup konsumsi ikan (yang rendah merkuri, Red.) dan untuk mengurangi dampak merkuri jangan makan lebih dari 12 ons seminggu atau setidaknya 0,3 gram sehari.
Jenis ikan yang mengandung lebih banyak Omega-3 adalah salmon, tuna, dan makarel. Namun menurut Environmental Defense Fund, salmon liar Alaska kaya akan Omega-3 itu memiliki tingkat merkuri juga. Memang lebih rendah, sih, jika dibanding dengan jenis lainnya. Ikan-ikanan lain yang juga mengandung merkuri rendah adalah udang, tuna kaleng, ikan pollock, dan ikan lele. Sedangkan ikan todak (swordfish), mackerel, hiu, dan tilefish adalah ikan yang tinggi merkuri.
Baik bagi Jantung
Minyak ikan baik bagi jantung Anda karena dapat menurunkan trigliserida. Kandungan DHA dan EPA pada minyak ikan dapat menurunkan trigliserida, jenis lemak dalam darah Anda sekitar 5 -10 persen atau lebih. Tetapi untuk menurunkan kadar trigliserida tinggi, yakni sekitar 200 atau lebih, Anda perlu 2-4 gram DHA/EPA sehari. Anda bisa mendapatkan jumlah itu melalui suplemen, tetapi harus di bawah pengawasan dokter.
Minyak ikan memberi kesempatan pada jantung untuk berdetak jantung lebih teratur dan menghindari kematian mendadak akibat jantung. Sebuah studi juga menunjukkan, pria yang makan beberapa ikan memiliki risiko serangan jantung dan stroke lebih rendah.
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Namun jika Anda sudah mengidap penyakit jantung bukan berarti Anda tidak bisa mengkonsumsi minyak ikan. Suplemen minyak ikan membantu mencegah lebih banyak masalah bagi orang-orang dengan penyakit jantung. Pasien jantung harus mendapatkan sekitar 1 gram EPA dan DHA gabungan setiap hari. Ini tidak harus didapatkan dari ikan, bisa juga dari suplemen. Hanya saja, penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Mengatasi Diabetes
Omega-3 juga bisa mengatasi penyakit diabetes. Sebuah studi menunjukkan, omega-3 bisa menurunkan tingkat trigliserida (efek samping umum dari diabetes), tetapi juga dapat meningkatkan gula darah. The American Diabetes Association mengatakan, orang-orang dengan diabetes harus mendapatkan lebih banyak Omega-3 dimana sebaiknya didapat dari mengkonsumsi 3 ons ikan dalam seminggu.
Pengganti Ikan
Selain suplemen, jika Anda tidak makan ikan, Anda bisa mendapatkan asupan Omega-3 dari kacang walnut atau kenari dan daging sapi. Ikan memang sumber Omega-3 terbaik. Kenari mengandung Omega-3 yang dikenal sebagai ALA dimana tubuh tidak bisa membuatnya. ALA juga ditemukan di beberapa minyak nabati, khususnya minyak biji rami, serta sayuran hijau seperti kangkung dan bayam.
Krill oil terbuat dari udang memiliki DHA sebanyak minyak ikan. Plus, ia memiliki EPA yang lebih baik. Beberapa ahli berpikir, krill oil setidaknya merupakan sumber Omega-3 yang sama baik dengan minyak ikan untuk menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik.
Ester Sondang
KOMENTAR