Tabloidnova.com - Tiga hari yang lalu, Hospital Materno Infantil de Contadero alias RS Ibu dan Anak di Cuajimalpa, Meksiko, luluh lantak akibat ledakan dari kebocoran gas yang berasal dari truk pengangkut gas.
Warga setempat yang tinggal di wilayah Diego Puig, tak jauh dari area rumah sakit tersebut, mengatakan kepada media yang meliput peristiwa itu, suara ledakan yang terjadi di pagi hari itu membuat warga sekitarnya terbangun dan terkejut.
"Bunyinya seperti ledakan bom dan tanah berguncang. Rasanya seperti akan gempa bumi tapi tidak jadi. Lalu tiba-tiba kami melihat asap membumbung tinggi dari jendela rumah kami. Pagi itu kami benar-benar khawatir," ujar seorang warga.
Menurut polisi yang menangani kasus ledakan di RS Ibu dan Anak Cuajimalpa ini, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, didapat keterangan bahwa ledakan muncul akibat adanya kebocoran dari selang di truk pengangkut gas.
Banyak warga dan gedung-gedung di kawasan Mexico City yang tak memiliki pasokan gas listrik, sehingga sangat bergantung pada pengiriman dari truk gas. Walikota Mexico City Miguel Ángel Mancera mengatakan, "Pihak berwajib telah mencoba menghentikan kebocoran, tapi tidak bisa."
Pada saat jumpa pers, Miguel mengatakan bahwa ia menjamin tak akan ada risiko ledakan lebih lanjut, karena pihak yang berwajib sudah menggunakan alat pengendali api untuk melenyapkan sisa gas yang mungkin masih ada di udara.
Dari hasil pantauan MIRROR, ledakan terjadi di RS Ibu dan Anak Cuajimalpa telah menyebabkan runtuhnya sebagian besar gedung rumah sakit, yang terdiri dari tiga bagian bangunan. Yakni gedung yang digunakan sebagai ruang bersalin, ruang gawat darurat, dan ruang administrasi. Semuanya hancur lebur akibat ledakan pagi itu.
Beberapa jam pasca ledakan, truk pengangkut gas yang mengalami kebocoran terlihat masih membara oleh api. Sejumlah petugas pemadam pun dikabarkan susah payah melenyapkan kobaran api dari truk tersebut.
Harian Reforma melaporkan, angkatan bersenjata Meksiko telah dikerahkan ke area ledakan untuk membantu pencarian korban ledakan yang diyakini masih terjebak dalam reruntuhan pasca ledakan.
Anggota keluarga korban terlihat berkerumun di sekitar gedung yang luluh lantak. Di sisi lain, ratusan polisi telah berjaga-jaga di sekeliling area ledakan untuk menghalau keluarga maupun warga agar tidak mendekat ke tempat kejadian.
Seorang perawat, Monserrat Garduno (32), sambil berlinang air mata dan wajah cemas berkata, "Saya sangat mengkhawatirkan adik saya. Seharusnya dia melahirkan, kami membawanya ke sini sejak kemarin. Mereka (polisi) tak mengizinkan masuk, tapi saya ingin tahu keadaan adik saya."
Sama halnya dengan Ana Maria Sanchez, yang terlihat berdiri di luar garis polisi di area rumah sakit sambil menangis. Adik Anna berada di rumah sakit pada saat ledakan. Ia sudah mencoba menghubungi ponsel adiknya namun hanya tersambung ke voicemail. ""Saya belum dengar apa-apa tentang dia. Seharian, saya hanya berdiri di sini tanpa informasi," katanya gundah.
KOMENTAR