Meningitis adalah penyakit yang sangat serius dan sangat penting bagi orang tua untuk memahami gejala dan kapan untuk mencari bantuan medis. Berikut ini adalah panduan mengenai meningitis dari Dr Willian Sears, MD, seorang ahli pediatrik asal Amerika Serikat. Anda akan diajarkan mengenai gejala, bagaimana mengetahui anak Anda terserang penyakit ini, kapan harus khawatir (dan apa yang tidak perlu dikhawatirkan), kapan harus mencari bantuan medis, serta bagaimana mendiagnosis dan mengobatinya.
APA ITU MENINGITIS?
Meningitis adalah infeksi pada lapisan (meninges) dan cairan yang menutupi bagian luar otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi dapat menyebar ke jaringan otak dan menyebabkan kerusakan otak.
APA PENYEBAB MENINGITIS
Ada dua penyebab utama:
Meningitis Viral.
Ada beberapa virus yang dapat menyebabkan meningitis viral. Nama mereka tidak penting. Hal ini TIDAK dapat diobati dengan antibiotik. Ini adalah penyakit musiman, dengan sebagian besar kasus terjadi selama musim panas dan awal musim gugur. Ini bisa sama menyakitkan seperti meningitis bakteri, tetapi biasanya tidak serius atau merusak.
Meningitis bakteri.
Disebabkan oleh bakteri yang berbeda. Pneumococcus dan E Coli yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Meningococcus lebih umum menyerang mahasiswa atau personil militer yang tinggal di asrama. Meningitis bakteri bisa diobati dengan antibiotik IV, tapi kadang-kadang berdampak kerusakan otak bahkan jika diobati dini. Ada sebuah vaksin baru yang disebut Prevnar yang kini diberikan kepada bayi untuk melindunginya dari Pneumococcus dan untuk mahasiswa untuk melindungi meningokokus.
APA GEJALA UTAMA MENINGITIS?
Demam. .
Sakit kepala parah. Bukan sakit kepala biasa. Hal ini sangat menyakitkan. Ini terjadi karena lapisan yang terinfeksi dari otak sedang meradang.
Muntah. Iritasi di otak memicu muntah terus-menerus.
Leher nyeri dan kaku. Ini tidak berlaku untuk nyeri tenggorokan di depan leher, tapi lebih di belakang leher. Jika menunduk atau melihat ke bawah perut, sakitnya akan terasa parah sekali. Hal ini terjadi karena lapisan urat saraf tulang belakang terhubung ke selaput otak. Ketika lapisan ini terinfeksi dan meradang ditarik dengan melihat ke bawah, hal itu menyebabkan rasa sakit yang parah.
Fotofobia. Ini berarti cahaya yang menyakitkan mata. Meningitis akan menyebabkan seseorang untuk menolak untuk melihat ke dalam cahaya, terutama sinar matahari cerah.
Pada bayi, Anda tidak bisa menentukan apakah mereka memiliki leher kaku karena mereka terlalu muda untuk berkomunikasi. Jika baru terlihat lesu, lemas, seperti tak bernyawa, tidak mampu membuka mata untuk fokus pada Anda, itu per tanda sudah terjadi infeksi yang parah.
APAKAH ANAK SAYA MENINGITIS?
Jika anak Anda memiliki semua lima gejala di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter.
Kunci mengenali meningitis adalah sakit pada leher dan kekakuan.
Jadi jika anak Anda memiliki sakit leher yang parah dan kekakuan, dan satu atau lebih dari empat gejala lain, hubungi dokter untuk diperiksa langsung. Tapi bagaimana jika anak saya tidak merasa sakit di leher dan kekakuan, tapi ia mengalami sakit kepala yang hebat, demam, dan muntah? Anda tetap harus memeriksakannya ke dokter untuk lebih amannya. Bisa juga gejala di atas dikarenakan flu berat saja.
INTINYA, jika Anda tidak merasa yakin, hal yang paling baik untuk Anda lakukan adalah periksakan ke dokter!
SALAH DIAGNOSA
Salah diagnosa mengenai penyakit ini sering juga terjadi. Banyak dokter yang menganggap gejala ini sebagai flu berat, karena memang memiliki gejala yang sama. Karena penyakit flu merupakan penyakit yang umum, dokter tentunya tidak bisa melakukan spinal tap (pengambilan cairan melalui tulang belakang). Makanya, sangat penting untuk memeriksa bagian leher atau tulang belakang yang sakit dan kekakuan.
BAGAIMANA MENINGITIS MENYEBAR?
Yakni melalui kontak dengan air liur orang lain yang terinfeksi aktif seperti batuk atau berbagi peralatan atau cangkir.
BAGAIMANA MENINGITIS DIDIAGNOSIS?
Dokter akan mempertimbangkan gejala-gejala di atas untuk memutuskan apakah anak mungkin terkena meningitis. Jika ya, dokter akan merekomendasikan spinal tap. Tidak ada cara untuk mendiagnosa meningitis tanpa spinal tap. Banyak orang tua yang menolak spinal tap, karena memang prosesnya yang mengerikan. Ada mitos juga yang mengatakan, spinal tap bisa menyebabkan kelumpuhan.
BAGAIMANA PROSES SPINAL TAP?
Berikut ini penjelasan mengenai apa yang terjadi selama spinal tap:
Kulit di atas bagian bawah tulang belakang dibuat mati rasa dengan suntikan atau krim bius.
Daerah ini dibersihkan menyeluruh hingga steril.
Bayi atau anak yang meringkuk di sisi dokter, sedang orang tua dapat duduk di sampingnya.
Sebuah jarum ditusukkan melalui kulit di sebuah ruang besar di antara dua tulang belakang bawah. Jarum TIDAK melewati tulang.
Jarum perlahan-lahan maju melalui lapisan kanal tulang belakang di mana cairan berada (jarum TIDAK masuk ke sumsum tulang belakang di mana saraf berada). Lalu jarum berhenti sekitar 3/4 dimana ¼ sisanya adalah "waduk" tempat cairan tulang belakang berada.
Cairan itu disedot oleh jarum, dikumpulkan, lalu dikirim ke laboratorium.
Begitu jarum ditarik keluar, lubang segera disegel dengan cepat.
UJI MEMASTIKAN JENIS MENINGITIS
Ada beberapa pengujian yang dilakukan laboratoriun untuk mengetahui apakah cairan terinfeksi bakteri atau virus.
Hasil langsung. Dalam waktu satu jam laboratorium akan menentukan apakah ada sel-sel darah putih yang banyak dalam cairan. Jika ada, maka IS meningitis.
Hasil 24 - 72 jam. Dibutuhkan waktu ini lama .
Ester Sondang
KOMENTAR