Pemberian Vaksin
"Anak-anak usia 11 atau 12 sebaiknya rutin untuk menerima vaksin ini. Ketika mereka semakin dewasa dan meninggalkan rumah, hampir setiap perguruan tinggi menganjurkan siswanya divaksinasi sebelum mereka datang ke kampus," ujar Schaffner.
Ada juga cara pencegahan yang bisa dilakukan sehari-hari. Yaitu:
Mencuci tangan dengan benar untuk menghindari terkena penyebab infeksi.
Menjaga sistem imun agar berfungsi dengan baik dengan menjaga pola hidup (istirahat yang cukup, olahraga teratur, makan makanan bergizi).
Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.
Menjaga kebersihan makanan ketika sedang hamil.
Siapa yang perlu divaksi? Tentunya, mereka adalah orang-orang yang berisiko terkena virus meningitis. Yaitu:
Orang-orang yang berpikir bahwa mereka telah terkena meningitis meningokokus.
Pelajar atau mahasiswa yang tinggal di asrama.
Wisatawan, terutama mereka yang akan pergi ke bagian-bagian tertentu, seperti Afrika, di mana penyakit ini sangatlah umum.
Orang yang ingin memasuki kamp militer.
Juga dianjurkan kepada orang yang limpanya rusak, telah dihapus, orang dengan defisiensi komponen terminal komplemen (gangguan sistem kekebalan).
Personil laboratorium yang sering terpapar bakteri meningokokus .
Vaksin meningokokus melindungi terhadap bakteri yang menyebabkan meningitis dan penyakit meningokokus lainnya. Tapi, tidak melindungi terhadap infeksi jamur.
Jenis Vaksin
Di Amerika Serikat ada dua jenis vaksin meningitis meningokokus yang digunakan. Yakni:
Meningococcal conjugate vaccine (MCV4). Salah satu vaksin bernama Menactra telah disetujui untuk orang usia 9 bulan hingga 55 tahun. Yang lainnya, Menveo, digunakan untuk yang berusia 2 - 55 tahun. Meningococcal polysaccharide vaccine (MPSV4). Vaksin yang hanya digunakan untuk orang tua dari usia 55 tahun.
Kedua vaksin ini efektif pada 9 dari 10 orang yang diberikan. MCV4 cenderung untuk memberikan perlindungan lebih lama dan lebih baik untuk mencegah penularan penyakit. Dokter menyarankan dosis MCV4 untuk anak-anak dan remaja usia 11 sampai 18. Sedangkan yang kedua, MPSV4, diperlukan untuk orang-orang yang berisiko tinggi.
Hindarilah vaksin jika Anda mengalami beberapa hal di bawah ini:
Pernah mengalami reaksi alergi parah pada dosis sebelumnya.
Pernah menderita alergi parah terhadap unsur vaksin apapun.
Pernah mengalami Guillain-Barre Syndrome atau encephalomyelitis akut.
Nyeri ringan atau kemerahan di tempat suntikan sangatlah umum terjadi dan seharusnya tidak menjadi masalah. Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki reaksi yang kuat terhadap vaksin. Misalnya, demam tinggi, badan lemas, atau tanda-tanda reaksi alergi, seperti kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, atau pusing.
Ester Sondang
KOMENTAR