Judul: The Cuckoo's Calling (Dekut Burung Kukuk)
Penulis: Robert Gailbraith a.k.a J.K Rowling
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2013
Tebal: 520 halaman
Cormoran Strike menjadi detektif swasta karena kecelakaan. Kecelakaan, dalam arti sesungguhnya. Tadinya dia adalah seorang penyidik tangguh di kesatuan polisi militer Kerajaan Inggris. Tapi karena lututnya terpaksa diamputasi lantaran terkena bom saat bertugas di Afganistan, Strike pun kehilangan masa depan di kesatuan tersebut. Kehilangan pula optimismenya terhadap kehidupan.
Demi menyambung hidup, Strike mau tak mau mengandalkan satu-satunya hal yang paling dikuasainya, yaitu kemampuannya sebagai penyidik. Mendirikan biro penyelidik swasta, Strike harus menerima kenyataan untuk mengurusi kasus-kasus domestik yang remeh temeh. Yang notabene membuatnya makin pesimis terhadap hidup.
Semua itu membuat kemuakannya sudah di ujung ubun-ubun. Apalagi dirinya pun dilanda frustrasi akibat utang yang belum terbayar serta kenyataan bahwa dia baru saja berpisah dengan kekasih yang biarpun cantik tapi sangat ringkih dan paranoid. Tak sekali dua kali Strike berpikir untuk menyudahi hidupnya.
Di saat semuanya sudah memuncak, muncul sosok John Bristow. Pengacara di firma hukum milik keluarga ini meminta Strike menyelidiki kasus kematian Lula Landry, supermodel yang juga adalah adik tiri Bristow. Berada di puncak karirnya, kematian Lula diduga banyak orang termasuk pihak berwajib akibat bunuh diri. Tetapi Bristow tak mau percaya begitu saja akan dugaan tersebut.
Merasa ini adalah jalan keluar dari kebuntuan hidupnya, Strike menerima tawaran Bristow dan mulai menyelidiki kasus yang jadi sorotan lantaran melibatkan banyak tokoh-tokoh sohor itu.
Kiprah perdana Rowling di jalur fiksi kriminal ini boleh dibilang sukses. Alur, dan detail ceritanya mampu mengikat rasa penasaran pembaca, untuk terus menyusuri kasus ini hingga tuntas bersama Strike dalam waktu selekas-lekasnya. Twist-nya pun menarik. Mengingatkan kita akan twist yang biasa dihadirkan oleh Agatha Christie lewat tokohnya, Hercule Poirot, dulu.
Penokohan yang solid, yang notabene merupakan salah satu keunggulan Rowling, juga muncul di sini. Dengan mudah kita akan jatuh simpati oleh karakter Strike yang penuh dengan ironi. Menyisakan rasa "Potter-Granger", penasaran kita pun terbangun perlahan menyimak interaksi sang jagoan dengan Robin Ellacott, sekretaris temporer yang awalnya terpaksa disewa lantaran kasus Landry.
Overall, ini adalah novel yang lebih dari layak untuk dibaca. Bukan hanya buat yang mengaku penggemar J.K Rowling, tetapi juga Anda yang sudah lama merindukan hadirnya sebuah novel kriminal dengan tradisi complex-plot ala Agatha Christie atau Alfred Hitchcock. Tak heran juga kalau The Cuckoo's Calling sempat meraih gelar Best Seller di amazon.com pada Juli 2013.
(Dani Satrio)
KOMENTAR