Takut tertular penyakit
Pernyataan inilah yang paling sering dijadikan alasan bagi kebanyakan orang mengapa mereka tidak mau berdonor. Entah takut jarumnya tidak steril atau tidak mau menularkan penyakit menular, yang mungkin tanpa Anda ketahui, terdapatpada tubuh Anda. Hei, darah yang Anda berikan tidak serta merta diberikan begitu saja kepada penerima donor, lho. Darah nanti akan diuji skrining untuk mendeteksi virus penyakit menular seperti sifilis, hepatitis A dan B, serta HIV/AIDS. Jika memang tercemar, darah akan langsung dihancurkan. Jarum suntik yang digunakan pada Si Pendonor juga steril.
Di mana lokasinya
Tempat yang paling tepat untuk mendonorkan darah adalah di Unit Transfusi Darah (UTD) resmi yang berafiliasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Seperti kantor pusat atau cabang PMI dan rumah sakit. Terkadang, dalam beberapa kesempatan, PMI juga menggalang aksi donor darah di mal atau perkantoran. Atau jika Anda bersama organisasi atau kelompok yang Anda ikuti ingin bersama-sama mendonorkan darahnya, PMI bisa mendatangi Anda. Namun minimal, harus sudah ada 30 orang yang bersedia mendonorkan darahnya.
Sakit enggak, sih?
"Enggak sakit, asal jarumnya tajam. Jadi bukan jarum yang gede. Sakit itu kalau jarumnya tumpul," terang Yuyun.
Bikin lemas
Darah yang diambil hanya 10 persen dari volume darah Si Pendonor. Jadi tidak terlalu berdampak pada kekurangan darah. Nutrisi yang diperlukan untuk mengganti darah yang keluar pun tidak terlalu sulit. "Karena darah yang keluar juga tidak terlalu banyak, jadi tidak ada saran khusus apakah harus makan vitamin atau makan ini-itu. Minum juga biasa aja. Kadang kami cuma kasih teh manis atau susu aja. Kalau di luar negeri, cuma dikasih biskuit satu atau malah enggak makan-minum sama sekali. Jadi enggak usah terlalu khawatir."
Takut gemuk
Donor darah enggak bikin gemuk. Biasanya perempuan yang punya ketakutan ini. "Itu mungkin karena mereka ketakutan bakal lemas. Makanya setelah donor langsung makannya banyak."
Prosesnya lama
Prosesnya hanya berlangsung 15 menit. Berikut ini tahapannya:
Mengisi formulir.
Cek Hemoglobin (HB).
Cek tekanan darah.
Pengambilan darah.
Mengambil kartu donor (bukti kalau sudah pernah mendonorkan darahnya).
Apa syaratnya?
Syarat Teknis Menjadi Pendonor Darah:
Berusia 17 - 60 tahun. "Usia di bawah 17 tahun diperbolehkan asal ada ijin dari orang tua dan yang lebih dari 60 tahun juga masih bisa jadi pendonor asalkan sebelumnya sudah pernah mendonorkan darahnya dan saat ini masih dalam keadaan sehat."
Berat badan minimal 45 kg.
Temperatur tubuh 36,6 - 37,5 derajat Celsius.
Tekanan darah baik (sistole 110 - 160 mmHg, distole 70 - 100 mmHg).
Denyut nadi teratur, sekitar 50 - 100 kali/menit.
Hemoglobin minimal 12,5 gram.
Alasan lain
Menurut keterangan Yuyun Soedarmono (Direktur UTD Pusat PMI), pria lebih memiliki kesadaran tinggi untuk mendonorkan darahnya. "Perempuan itu lebih banyak alasannya. Misalnya, berat badannya kurang, HB -nya rendah, lagi menstruasi, sampe takut ditusuk, lah."
Ester Sondang
KOMENTAR