Pencegahannya sangat mudah, kok. Dimulai dari hidup dan makan teratur, istirahat yang cukup, tidak stres, mengendalikan diri, dan menghindari makanan yang merangsang dan obat-obatan.
Ari pun angkat bicara mengenai obat untuk GERD. "Kalau perih di ulu hati, orang cenderung minum antacid yang menetralkan asam lambung. Tapi, ada juga yang ulu hatinya sakit, lalu makan obat penghilang sakit, ternyata malah tambah sakit. Awalnya, sih, saat minum obat anti nyeri tersebut masih terasa enak, tapi selanjutnya malah menyebabkan nyeri ulu hati."
Tiga Jenis Obat
Anda juga harus mengenali dan memahami obat-obat penyakit GERD ini yang terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, obat yang menetralkan asam lambung atau antacid. "Tapi, obat ini tidak mengobati sakitnya, karena produksi asam lambung terus diproduksi."
Kedua, obat-obatan yang bekerja menekan produksi asam lambung. "Obat ini membuat produksi asam lambung dikurangi. Lewat obat ini, perih atau luka karena asam lambung berlebihan atau ada penipisan asam lambung bisa berkurang. Kondisi lambung pun akan membaik," tutur Ari. Obat ketiga adalah obat yang mempercepat pengosongan lambung.
Jangan Dicampur
Namun, menurut Ari, 60% - 70% GERD disebabkan faktor fungsional seperti stres. "Meski faktor penyebabnya macam-macam, namun saat dievaluasi tidak terdapat luka karena faktor penyebabnya stres," ujar Ari.
Untuk mengatasi hal ini, di tahap awal tetap dibutuhkan obat karena asam lambungnya perlu dikontrol. "Meskipun sifatnya hanya sementara, karena jika faktor-faktor yang membuat stres atau faktor-faktor fungsionalnya bisa dikendalikan, kebutuhan obatnya berkurang."
Ari pun menandaskan kembali, penderita GERD harus mengurangi konsumsi obat sakit kepala dan rematik atau bahkan jamu. "Prinsipnya tentu saja tidak boleh minum obat dicampur jamu. Kalau memang ingin minum jamu, cukup sekali dan jangan sampai berulang-ulang."
Butuh Kontrol
Penyakit GERD juga bisa diobati secara alami tapi membutuhkan pengendalian diri. "Namun, dari sisi medis tetap harus pakai obat untuk menekan asam lambungnya. Apalagi, ditambah kondisi lambung yang sakit dan perih, akan susah sembuh jika tidak memakai obat."
Belum lagi, saat nyeri datang ditambah stres, sakit pun bertambah parah. "Makanya harus diputus dulu mata rantainya. Cari apa yang menyebabkan nyeri atau sakit tersebut," kata Ari. Oleh karena itu, saat muntah, Anda harus mencari tahu pencetus muntah tersebut, lalu menghindarinya. "Kalau sudah telanjur muntah, cairan yang dikeluarkan harus diganti. Sambil diberikan obat anti muntah," pungkas Ari.
KOMENTAR