"Hari raya itu kan sesuatu yang kita rayakan setiap tahun, jadi seharusnya ada rencana tahunan tentang pengeluaran khusus hari raya," tegas Ratna Mardiati, Konsultan dan Psikolog Keluarga dari Angsa Merah Consulting. Sayangnya, keperluan hari raya sering terlupakan. Lain halnya dengan uang untuk kesehatan, pendidikan anak, belanja bulanan, cicilan rumah, atau mobil. Padahal tidak sedikit dari mereka yang "tekor" karena harus memenuhi kebutuhan hari raya. Oleh karenanya, Ratna menganjurkan agar setiap keluarga membuat tabungan hari raya.
Tabungan Hari Raya
Tabungan hari raya ini dijalankan seperti layaknya tabungan yang lain. Ratna menyarankan, karena sifatnya yang rutin, agar pengeluaran (tabungan, Red.) ini dipenuhi dari pendapatan yang sifatnya rutin juga (gaji bulanan).
"Jangan mengandalkan tunjangan hari raya (THR). THR itu, kan, besarnya hanya segaji pokok. Dan biasanya, itu tidak bisa menutupi setengah dari pengeluaran hari raya." Dengan tabungan ini, diharapkan setiap keluarga mampu mengantisipasi pengeluaran hari raya yang seringkali membengkak dari perkiraan. "Jadi agar tidak memangkas keseluruhan penghasilan di bulan itu, setiap keluarga sudah harus mempersiapkannya jauh-jauh hari."
Lakukan Prediksi
Bagaimana caranya? Mudah saja, buatlah tabungan khusus hari raya. Bagi yang belum memiliki anak, tetapkan besaran rupiah yang ingin Anda setorkan ke tabungan setiap bulan. Namun sebelumnya, lakukan perhitungan (prediksi) pengeluaran yang mungkin keluarga butuhkan di hari raya nanti.
Kemudian, buat jumlahnya sepertiga lebih besar untuk bisa mengantisipasi pengeluaran tambahan juga tingkat inflasi yang terus naik setiap tahun. Setelah itu, bagi jumlahnya sebanyak 12 bulan. Hasil akhir itulah yang harus Anda setorkan setiap bulan ke tabungan hari raya. Setelah perencanaan ini dibuat, hendaknya tepati dengan menyetor tiap bulan. Ingat, jangan "ganggu" tabungan hari raya ini sebelum waktunya, ya!
Ajak Anak
Bagi Anda yang sudah memiliki anak, ajak anak-anak untuk mengambil bagian dalam program ini. Setelah membuat gambaran agenda hari raya mendatang, jumlahkan keperluan yang masing-masing anggota keluarga butuhkan dan biarkan anak mengambil komitmen untuk ikut menabung. Selain terencana, cara di atas sangat bagus untuk mengajar anak untuk berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak merasa bahwa pengeluaran hari raya juga menjadi tanggung jawabnya, dan masing-masing anggota keluarga lebih fokus dengan apa yang dibutuhkan pada saat hari raya.
Tolak Kartu Kredit
Menjelang hari raya biasanya banyak produsen kartu kredit yang menawarkan produknya dengan iming-iming bunga rendah. Tolak saja! Jangan "menjual" kekhawatiran Anda dengan menutup semua kebutuhan hari raya menggunakan kartu kredit.
Tanpa perencanaan yang matang plus kartu kredit di tangan, Anda sama saja sedang membangun bencana pada keuangan dan keluarga Anda di masa mendatang. Pasalnya uang atau diskon yang ditawarkan kartu kredit sejatinya adalah utang.
"Setiap bulan Anda harus mengeluarkan uang cicilan yang sebelumnya tidak ada dalam daftar keuangan keluarga. Dan jika Anda tidak dapat melunasinya setiap bulan, keluarga Anda bisa saja menjadi sasaran debt collector," ujar Ratna. Jika Anda mematuhi aturan-aturan ini, dijamin Anda masih bisa menyimpan utuh THR dan gaji bulanan di hari raya.
Selamat berhari raya!
9 Prediksi
Berikut prediksi kebutuhan hari raya yang mungkin Anda keluarkan:
1 Jangan lupa siapkan penghasilan untuk zakat.
2 Bagi Anda yang memiliki karyawan, sisihkan penghasilan untuk THR alias Tunjangan Hari Raya. Misalnya untuk pembantu, tukang kebun, atau supir.
3 Tetapkan sejak jauh-jauh hari, transportasi yang akan digunakan dan tempat menginap. Jika menggunakan transportasi umum, jangan lupa memesan tiket jauh-jauh hari agar mendapatkan harga tiket yang murah.
4 Jangan memamerkan harta karena gengsi. Misalnya seperti perhiasan dan kendaraan. Inilah yang kemudian membuat pengeluaran semakin besar.
5 Di zaman sekarang, kita bisa membeli baju setiap saat. Karenanya diskusikan dengan anak, perlukah baju baru? "Tak baju baru tak apa-apa, masih ada baju yang lama," jelas Ratna.
6 Tetapkanlah orang-orang dalam keluarga besar yang akan menerima angpau.
7 Kunjungan yang biasanya dilakukan ke beberapa keluarga besar juga layak dipikirkan. Misalnya, buah tangan yang saat berkunjung. Pilihlah yang bermanfaat dan tidak terlalu mahal.
8 Jika kemungkinan rumah tidak banyak dikunjungi orang, ada baiknya tidak membeli atau membuat terlalu banyak kue. Lumayan, lho, untuk memangkas pengeluaran.
9 Di era teknologi yang semakin pesat, sepertinya kartu lebaran sudah sangat ketinggalan zaman. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan pesan pendek, email, atau BBM (blackberry messenger) untuk memberikan ucapan hari raya kepada saudara dan teman. Buat yang personal, ya!
Ester Sondang
KOMENTAR