Dampak dari ketakterpuaskan itu, si batita lantas mencari wilayah lain untuk melampiaskan perasaan emosinya. Salah satunya adalah memegang payudara. Mengapa payudara yang dipilih? Kerana wilayah itu memang telah dikenalnya, bukan? Selain itu, "Saat memegang wilayah payudara orang yang menggendongnya, si batita mendapatkan sensasi tersendiri karena yang bersangkutangpasti akan langsung memperhatikannya dan menyapa dengan sejumlah nasehat," ungkap Dewi Romadhona, Psi., akrab dipanggil Dhona.
Menghadapi masalah ini, orang tua tak perlu marah, karena kemarahan berpengaruh tak baik pada rasa percaya diri anak kelak. Yang paling bijaksana, "Beri tahu si batita bahwa perbuatan yang dilakukannya itu tidak baik, 'Eh... tidak boleh. Itu perbuatan yang tidak baik. Sakit, kan, kalau dipencet dan malu, lo, kalau terlihat banyak orang."
Kemudian, alihkan perhatiannya. Misal, dengan memberinya mainan.
1. Alihkan perhatian anak pada kegiatan lain
Saat anak mulai mencari-cari dan ingin memegang wilayah payudara, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya pada suatu permainan. Pilih permainan yang memiliki kesamaan dengan kegiatan pelampiasan emosinya dan sama-sama menyalurkan kemampuan motorik halus anak. Misal, dengan lilin permainan (dough), pasel, pensil warna, dan lain-lain. Melalui permainan dough, pemahaman anak tentang tekstur juga berkembang. Bagaimana rasanya memegang sesuatu yang lunak, yang dapat dibentuk menjadi aneka rupa, dan seterusnya.
2. Perkenalkan anak pada susu formula
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak dari ASI adalah dengan memperkenalkan susu formula. Mulailah sedikit demi sedikit memberikan susu formula kepada batita. Sehingga, batita mengetahui ada susu lain yang dapat memuaskan kebutuhannya akan susu. Jadi tidak hanya melihat dan mengetahui bahwa payudaralah satu-satunya yang dapat menghasilkan susu.
3. Penuhi kebutuhan anak akan rasa aman
Untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman, lakukan dengan memberikan perhatian, kasih sayang dan pelukan yang hangat. Pelukan hangat ibu saat menyusui dapat memberikan rasa aman kepada anak. Bila kebutuhan akan kasih sayang dan rasa aman terpenuhi pada masa batita, kelak ia akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang berhati-hati dalam bertindak. Ia akan lebih matang dan tenang dalam menghadapi masalah. Sebaliknya, bila kebutuhan akan kasih sayang tak terpenuhi, bukan tak mungkin ia akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang pemarah dan tidak sabaran.
4. Jangan pelit memberikan pujian/penghargaan
Pujian/penghargaan bermanfaat untuk perkembangan emosi anak. Bentuknya dapat berupa tepuk tangan atau ciuman. Dengan mendapat pujian, anak merasa dihargai. Dampaknya, ia akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang lebih percaya diri dan berani dalam menentukan sikap.
KOMENTAR