Tabloidnova.com - Seorang bocah laki-laki sedang berlarian di depan rumah Mahyudi Herman di Pamulang Elok Rt 01/14, Depok, Jawa Barat. Sesekali anak berusia dua tahun itu melempar dan menendang bola plastik miliknya. Anak itu bernama Muhammad Alfian Nandana, anak bungsu almarhum Mahyudi, korban kecelakaan maut tabrakan beruntun di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015) malam.
(Baca: Seorang Karyawan Indosiar Menjadi Korban Tabrakan Beruntun di Arteri Pondok Indah)
"Anaknya ada dua. Masih kecil-kecil. Yang pertama kelas lima SD, yang ke dua yang itu, sedang main bola," ujar Riyanto, salah seorang tetangga almarhum, Rabu (21/1/2015).
Tetangga korban mengatakan ketika mendengar kabar meninggalnya Muhyudi dia langsung menuju ke RS Fatmawati. Di sana, dia bertemu dengan Fitriana Megawati, istri almarhum, yang sudah dalam kondisi lemas. Saat di ruang Jenazah RS Fatmawati, Megawati menangis histeris, bahkan ia sempat tak sadarkan diri. "Bu Mega kaget sekali. Sedih lah ya dia. Melihat jenazah suaminya," ujar Riyanto.
Saat mendapat kabar dari tetangga bahwa suaminya mengalami kecelakaan pada tabrakan beruntun di Arteri Pondok Indah dan berada di ruang jenazah RS Fatmawati, seketika tubuh Megawati lemas. Ibu dua orang anak itu tentu merasa kehilangan.
Pun dengan anak-anak mereka. Di mana selama ini Mahyudi menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Sementara itu, anak sulung Mahyudi, Muhammad Fakhrurozi Abimanyu yang kini duduk di bangku kelas lima sekolah dasar, menangis saat melihat foto bapaknya.
Tetangga dan kerabatnya yang datang melayat ikut mendoakan jenazah Mahyudi dan memberi kekuatan pada keluarga korban.
Nur Azizah/Kompas.com
KOMENTAR