Sebuah penelitian menunjukkan. Minyak wijen dan minyak beras mengurangi tekanan darah berkurang hampir setara dengan konsumsi obat-obatan yang biasa digunakan. Kemudian ketika penelitian kedua dilakukan, menemukan jika orang yang rutin memakan yoghurt cenderung lebih sedikit bersiko menderita tekanan darah tinggi. Teman ini dipresentasikan oleh The American Heart Association (AHA) dalam rapat Penelitian Tekanan Darah Tinggi 2012, di Washington, D.C.
"Jika digunakan secara bersama-sama,akan sangat mendukung rencana DASH (pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi, Red.) makan," kata Rachel Johnson, PhD, RD , profesor gizi di Universitas Vermont di Burlington serta juru bicara AHA. The DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merupakan diet yang sarat dengan buah-buahan dan sayuran, juga rendah lemak jenuh dan garam.
DASH merekomendasikan dua atau tiga porsi lemak sehat per hari, dan minyak wijen serta minyak beras sesuai dengannya. DASH juga memerlukan dua hingga 3 porsi produk susu bebas lemak atau rendah lemak perhari.
AHA: Lemak Sehat Masuk, Rendah Lemak Keluar
Studi baru ini memperkuat apa yang sudah diketahui tentang diet dan tekanan darah.Dalam studi pertama terhadap 300 orang bertekanan darah tinggi, peserta diminta mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah. Juga menggunakan campuran minyak wijen dan minyak beras setiap hari dalam menunya. Ini dilakukan selama 60 hari.
Campuran minyak ini terbukti menurunkan tekanan darah sebesar 14 poin. Dimana rata-rata mereka memiliki batas bawah 10,8 . namun batas atas dari yang rata-rata 16,2 menjadi 12 poin saja. Orang-orang yang mengambil obat dan menggunakan minyak campuran dua kali lipat mengalami penurunan tekanan darah dibandingkan mereka yang melakukan salah satu saja.
Kemudian Johnson menambahkan penggunaan lemak baik bagi jantung lainnya - termasuk minyak zaitun, alpukat, selai kacang, ikan berlemak, dan biji rami - yang diperkirakan memiliki manfaat serupa. (AHA merekomendasikan batasan jumlah total lemak kurang dari 25% sampai 35% dari kalori harian Anda.)
Dalam penelitian yoghurt, sekitar 2.000 orang dewasa tanpa tekanan darah tinggi diperhatikan selama 14 tahun. Para peneliti menemukan 31% peserta lebih kecil kemungkinan bertekanan darah tinggi, jika lebih dari 2% dari kalori harian mereka berasal dari yoghurt. Mereka juga lebih rendah risiko peningkatan darah tinggi dibanding orang yang tidak makan yoghurt.
"Temuan baru ini sejalan dengan rekomendasi banyak ahli gizi," ujar Despina Hyde, RD, seorang ahli diet terdaftar di New York University Langone Medical Center.
Apakah Yoghurt Baik bagi Jantung Anda?
Yoghurt merupakan sumber kalsium yang baik. Banyak penelitian telah menunjukkan, kalsium dapat membantu menjaga tingkat tekanan darah. Akan tetapi sebaiknya Anda juga perlu menghindari yoghurt berlemak atau susu segar (berlemak) karena mereka memiliki banyak lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar lemak buruk (LDL).
Secara keseluruhan, studi ini mengkonfirmasi jika pola makan dapat membuat perbedaan dalam kontrol tekanan darah tinggi, dan dalam beberapa kasus makanan juga dapat bekerja hampir seperti obat dalam penurunan tekanan darah.
Akan tetapi perlu penelitian lebih lanjut mengkonfirmasi temuan. Begitu pula perlu penegasan jika konsumsi terlalu banyak juga bukan hal yang baik. Bahkan lemak sehat bagi jantung, juga memiliki kalori. Anda tetap harus berhati-hati berapa membatasi porsi dalam diet, karena sebagaimana diketahui, obesitas juga merupakan faktor risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Laili/ dari berbagai sumber
KOMENTAR