Masih tidak percaya seks dapat menyebabkan depresi? Elly Nagasaputra dari Family & Life Counselor mengatakan dengan tegas, "Bisa!"
Beda Persepsi
Yang biasanya membuat orang depresi adalah adanya perbedaan persepsi antara pria dan wanita mengenai "Apa itu seks?" Bagi kebanyakan pria, seks hanyalah suatu aktivitas penyaluran birahi yang tidak terlalu terkait dengan emosi dan perasaan. "Itulah sebabnya pria bisa berselingkuh and having sex, katakanlah dengan PSK yang tidak dikenalnya," ujar Elly. Berbeda jauh dengan mayoritas wanita yang berpikir sebaliknya, dimana seks justru ditempatkan dalam perasaan dan emosinya dan dibangun di setiap indera tubuhnya. Tujuannya untuk tetap menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan memuaskan.
Ketiadaan sinkronisasi inilah yang kemudian menjadi masalah pada pasangan yang sudah menikah. Mereka tidak lagi menikmati seks dan menjadi sering bertengkar karenanya, entah mereka sadari atau tidak. Karena tidak tahu bagaimana menyelesaikannya dan merasa seks sangat tabu untuk dibicarakan, situasi pun memburuk. "Katakanlah istrinya diam-diam sedang tidak sreg dengan suaminya dan suami mengajak istrinya melakukan hubungan intim. Kondisi seperti ini sangat bisa menimbulkan depresi bagi istri."
Kurang Terbuka
Depresi akibat seks bisa disebabkan dua hal, yakni secara fisik dan secara mental. Menurut Elly, dari sisi masalah fisik, biasanya ditimbulkan oleh ketidaktahuan suami menyenangkan istrinya, organ seksual yang mengalami masalah, ejakulasi dini, kebutuhan seks yang tidak terpenuhi, dan lain-lain. Misalnya, istri senang melakukan hubungan seks dalam kondisi lampu mati, sedang suami mau sebaliknya. Jika masalah sepele ini tidak bisa diselesaikan segera, bukannya tidak mungkin timbul keengganan melakukan hubungan intim di antara keduanya.
Lain halnya bagi pria. Masalah fisik kaum Adam umumnya disebabkan organ seksualnya. Membicarakannya bukan sebuah pilihan, it's a big no no. Bagi pria, membicarakannya sama saja dengan membeberkan ketidakmampuannya secara fisik. Sedang untuk para perempuan di Indonesia, mengatakan keinginan pribadinya tentang seks bukanlah sesuatu yang dianggap "pantas".
Jika masalah-masalah fisik dibiarkan terpendam begitu saja, sisi mental bisa goyah dan bisa saja suami atau istri trauma. Depresi akibat seks dari sisi mental juga bisa diakibatkan kekerasan verbal yang dilakukan pasangan. Misalnya, perkataan yang menyakitkan dari pasangannya tentang kekurangannya di atas ranjang, sehingga ia tidak memiliki rasa percaya diri.
Komunikasikan Seks
Terkadang kaum prialah yang paling sulit mengerti mengapa hubungan seks bisa menimbulkan depresi. Bagi mereka, seks saat sedang stres dan banyak tekanan (saat menghadapi masalah apapun) justru merupakan relieve (pelepasan) yang menyenangkan. Itulah mengapa pria sulit mencerna mengapa seks bisa membuat depresi bagi pasangannya.
Padahal, apapun penyebab masalah Anda (soal seks), ada baiknya langsung disampaikan kepada pasangan. Bagaimana mengomunikasikannya kepada pasangan, ya cukup dikatakan secara terbuka sampai menemukan solusi yang tepat. Pasalnya, salah satu pilar perkawinan yang sehat dan sempurna adalah komunikasi yang jujur dan terbuka. Namun saat berkomunikasi, bicaralah dengan cara yang smart, tidak menyakiti pasangan, dan dalam suasana yang tenang.
KOMENTAR