Dengan mengajarkan anak membersihkan atau menggosok gigi sejak dini, maka begitu memasuki usia batita, anak sudah terbiasa dibersihkan mulutnya. Orangtua juga tidak sulit untuk mengajarkannya menggosok gigi. Ajarkan anak untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur), bahkan kalau bisa setiap usai makan.
Pilah-pilih Odol
Memilih odol atau pasta gigi ternyata juga tak bisa sembarangan. Berikut cara memilih odol yang bagus:
1 Untuk anak di atas tiga tahun, pilih odol yang mengandung cukup fluoride agar gigi tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.
2 Pilih odol yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.
3 Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1-2 jam setelah menyikat gigi.
4 Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan gigi). Apalagi bagi anak anak yang malas menyikat gigi.
Gigi Pada Anak
Gigi susu yang pertama muncul adalah gigi seri bawah, terletak di tengah depan. Kemudian baru menyusul gigi seri tengah atas, meski bisa saja terjadi sebaliknya. Menyusul kemudian adalah 4 gigi seri samping atas dan bawah. Di usia 12-24 bulan, muncul 4 geraham depan atas dan bawah, diikuti gigi taring bawah dan atas serta 4 geraham belakang atas dan bawah. Semuanya berjumlah 20 buah.
Pertumbuhan gigi susu akan berhenti di usia 3 tahun, kemudian satu persatu akan tanggal, digantikan gigi permanen yang berjumlah 32 buah saat anak menginjak usia 5-6 tahun. Gigi terakhir yang muncul adalah gigi geraham bungsu pada usia 19 tahun.
Hasto Prianggoro
KOMENTAR