TabloidNova.com - Setelah satu tahun buka di Jakarta, The HolyCrab membuktikan bahwa hidangan kepiting dengan konsep penyajiannya yang khas dapat diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia. Inilah yang membuat restoran seafood bergaya Louisiana ini membuka cabangnya di kawasan Petitenget, Bali, pada Rabu (14/1) lalu.
Masyarakat Bali maupun para wisatawan akan dapat menikmati King Crab Legs, Dungeness Crab, Mud Crab, Snow Crab Legs, juga Lobster dan Freshwater Crawfish (lobster air tawar) dengan saus Original Cajun dan Garlic Pepper. Khusus untuk outlet Bali ini, The HolyCrab juga menyajikan menu andalan baru yaitu Lobster Roll, Crab Roll, Shrimp Roll, dan Crab Cake.
Lobster, Crab, dan Shrimp Roll tak lain sandwich dengan isi udang, kepiting, dan lobster. Lobster, kepiting, atau udang ini diramu dengan mentega cair panas, lalu dihidangkan pada roti hot dog yang dikukus. Sedangkan Crab Cake, atau kue kepiting, merupakan salah satu hidangan fish cake khas Amerika. Kue ini terbuat dari daging kepiting, remah roti (breadcrumbs), susu, saus mayones, telur, dan bumbu-bumbu rahasia. Adonan ini lalu ditumis, dipanggang, atau dibakar, lalu disuguhkan dengan kentang goreng.
Di Bali, menu roti lapis ini akan menjadi semacam appetizer.
Sebaliknya, menu roti lapis ini belum tersedia di Jakarta. Namun jika pelanggan Jakarta juga menginginkan menu tersebut, bukan tak mungkin HolyCrab Jakarta akan menghadirkannya. Sebagai penggantinya, mungkin Anda bisa juga menikmati menu starter yang terdiri atas kentang goreng dan ikan, yang dicocol dengan saus Original Cajun atau Garlic Pepper yang lezat.
Menu Kepiting
Baik di Jakarta maupun di Bali, menu andalan The HolyCrab tentulah hidangan laut itu sendiri. Dari empat jenis kepiting yang tersedia, yang menjadi best seller adalah Alaskan King Crab dan Mud Crab, kepiting lokal yang dibawa dari Papua dan Kalimantan. Masing-masing dari kepiting ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Dungeness Crab diimpor dari Amerika, karena kepiting jenis ini biasanya ditangkap di area west coast, tepatnya di daerah Seattle dan Vancouver. "Cangkang kepitingnya lebih lembek, lebih lembut. Bukanya harus pelan-pelan agar (cangkangnya) tidak pecah. Dagingnya lebih lembut, rasanya milky, atau creamy," tutur Albert, yang berlatarbelakang pendidikan teknologi pangan.
KOMENTAR