Dalam penelitian, pengonsumsi kuning telur yang dianggap juga faktor risiko penyebab plak karotid pada arteri kemudian dibandingkan dengan perokok. Hingga pada akhirnya, disimpulkan dua perilaku ini dianggap hampir sama berisiko. Sayangnya, hasil penelitian ini dianggap beberapa ilmuwan, menyesatkan.
Menurut Chris Mohr, PhD, RD, rancangan penelitian ini kurang valid untuk menyimpulkan adanya kaitan kuning telur pada risiko penyakit jantung.
"Ini adalah studi korelasi, berdasarkan laporan pribadi dari sebuah subyek mata kuliah," kata Mohr, pemilik MohrResults.com, yang berbasis di Louisville, Kentucky. "Korelasi belum tentu memiliki kaitan sebab-akibat karena mustahil untuk mengendalikan faktor-faktor lain begitu banyak, yang juga dapat mempengaruhi kesehatan arteri Anda," ungkap Mohr berpendapat.
Dan memang, penulis mengakui sifat pengamatan penelitian sebagai salah satu kesalahan.
Sayangnya, penelitian ini tidak melaporkan fakta diet yang lain maupun faktor gaya hidup yang mempengaruhi penumpukan plak. Sebagai contoh, apakah juga telah mempertimbangkan konsumsi lemak jenuh, serat serta adanya aktivitas fisik.
Para peneliti hanya menganggap konsumsi telur signifikan memperbesar risiko penyakit jantung dan menyarankan pembatasan konsumsi telur.
Anda makan telur?
Jika Ya.
Berhubung penelitian hanya merupakan observasional tunggal, tidak membuktikan sebab dan akibat. Ini tidak mengubah kenyataan bahwa lebih dari 40 tahun penelitian menunjukkan, orang sehat yang makan telur tak memiliki dampak signifikan maupun risiko penyakit jantung.
Menurut Harvard School of Public Health, kebanyakan orang sehat bisa memakan telur utuh setiap hari sebagai bagian dari diet seimbang. Sementara penderita diabetes dan penyakit jantung perlu membatasi kuning telur, tiga butir dalam seminggu.
Tak perlu antipati dengan telur. Telur merupakan sumber dari banyak nutrisi dan sumber protein paling terjangkau, demikian ditegaskan Mohr. Telur setidaknya menyediakan 13 macam vitamin dan mineral penting, antioksidan dan dengan relatif sedikit kalori. Hampir semua nutrisi atau setengah dari kebutuhan protein juga ada di dalam kuning telur.
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR