1: Ketahui Mengapa Harus Berhenti
Jika Anda ingin berhenti merokok tapi tak tahu kenapa, jangan katakan "karena ini tidak sehat untukku". Itu bukanlah alasan yang baik. Mendapatkan motovasi, Anda perlu alasan lebih kuat dan personal lagi. Katakan, Anda ingin melindungi keluarga dari risiko perokok pasif. Atau katakan, Anda mulai berpikir kanker paru-paru akan membahayakan diri Anda kelak. Dapat pula Anda katakan, ingin berhenti merokok agar nampak awet muda. Tentukan saja mana alasan paling kuat untuk Anda berhenti merokok.
2: Jangan Setengah-Setengah
Mungkin memang sedikit menggoda untuk membuang rokok dan mendeklarasikan, Anda berhenti merokok sesederhana mungkin. Sayangnya ini bukanlah sebuah pekerjaan membalik telapak tangan. Sekitar 95% orang yang mencoba berhenti merokok tanpa terapi maupun pengobatan, berakhir dengan kembali merokok. Alasannya satu, nikotin memang merupakan zat candu. Otak menjadi terbiasa akan nikotin dan mendambanya setiap waktu. Ketika nikotin lama tak didapat, gejala kecanduan akan muncul dan membuat orang ingin kembali. Jadi, tetaplah terbuka akan bantuan.
3 : Coba Terapi Sulih Nikotin
Ketika Anda berhenti merokok, gejala kecanduan akan membuat Anda frustasi, depresi, gelisah dan tak bisa diam. Ini masih bisa diatasi dengan terapi sulih nikotin. Riset menunjukkan, permen karet nikotin, permen pelega tenggorokan bernikotin dan stiker nikotin dapat menggandakan kemampuan Anda berhenti merokok. Terutama ketika dikombinasikan dengan program behavioral intensif. Tapi, jangan menggunakan produk ini sementara Anda masih merokok. Ini sangat tidak direkomendasikan.
4: Mintalah Resep Obat
Kecanduan nikotin juga masih dapat diatasi dengan resep obat-obatan. Mintalah pada dokter Anda untuk meresepkan obat sembari menjalani program berhenti merokok.
Beberapa obat dapat diresepkan untuk mengurangi kecanduan tanpa mempengaruhi kimia otak. Mereka akan membuat rasa merokok menjadi kurang menyenangkan sehingga Anda pun malas meraih rokok. Obat-obatan lain juga dapat mengurangi gejala sindrom kecanduan seperti ketidakmampuan berkonsentrasi dan depresi.
5 : Jangan Sendirian
Kabarkan pada teman-teman, keluarga dan rekan kerja jika Anda sedang dalam upaya berhenti merokok. Semangat dari mereka juga dapat membuat perubahan. Anda juga dapat bergabung dengan support group ataupun berbicara dengan konselor. Terapi behavioral adalah konseling yang akan membantu mengidentifikasi bagaimana Anda dapat tetap dalam strategi berhenti merokok.
6: Kelola Stres
Satu alasan mengapa orang merokok, karena merokok dapat membantu seseorang untuk santai. Begitu seseorang berhenti merokok, dibutuhkan cara baru mengatasi stres. Cobalah melakukan relaksasi lain seperti pijat, mendengarkan musik lembut ataupun ber-yoga dan tai chi. Jika perlu, hindari situasi yang membuat stres selama beberapa minggu awal berhenti merokok
7: Hindari Alkohol dan Kopi
Beberapa aktivitas dapat meningkatkan keinginan untuk merokok karena dianggap identik dengannya. Alkohol dan kopi adalah beberapa pemicunya. Sebaiknya coba hindari minuman ini di awal Anda berusaha berhenti merokok. Dan, jika Anda terbiasa merokok setelah makan, carilah aktivitas lain yang menggantikan, seperti, menggosok gigi atau mengunyah permen karet.
8: Bersihkan Rumah
Buang semua asbak dan pemantik api setelah Anda merokok untuk terakhir kali. Cuci beberapa pakaian yang bau asap rokok. Begitu pula dengan karpet, gorden, dan kain pelapis. Gunakan penyegar ruangan untuk mengurangi bau yang familiar (seperti saat Anda masih merokok). Anda perlu lepas dari segala bau-bau an yang mengingatkan untuk merokok.
9: Coba dan coba lagi
Sangat biasa bagi seseorang yang menjalani terapi untuk kembali. Banyak perokok yang mencoba berhenti berulang kali sebelum benar-benar berhenti merokok selamanya. Coba cermati emosi dan keadaan yang membuat Anda kambuh. Gunakan sebagai kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen berhenti merokok. Sekali Anda membuat keputusan, coba lagi dan buat tenggat (misal) dalam sebulan.
10: Olah Raga
Beberapa aktivitas fisik dapat mengurangi hasrat akan nikotin dan menghapus gejala kecanduan. Ketika Anda ingin merokok, cobalah raih sepatu olah raga dan lakukan jogging atau bersepeda. Bahkan latihan ringan juga dapat membantu, seperti, berjalan di taman, memotong tanaman di halaman dan sebagainya. Beberapa kalori yang terbakar juga akan berkurang sembari Anda berhenti merokok.
11: Makan Buah dan Sayur
Jangan berdiet ketika sedang berhenti merokok. Memaksakan diri berlebih justru akan membuat keinginan merokok kembali meningkat. Alih-alih, fokuskan untuk memakan lebih banyak buah dan sayuran serta beberapa produk susu rendah lemak. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi makanan ini membuat rasa rokok menjadi tidak enak sehingga mengurangi gejala kecanduan merokok.
12: Tentukan Reward
Untuk memompa semangat, tak ada salahnya mengatur sebuah reward bagi Anda sendiri. Misal, sebuah perawatan diri atau pakaian baru, yang dibeli dengan uang yang telah dihemat dari berhenti merokok.
13: Lakukan Demi Kesehatan
Berhenti merokok terbukti memberikan banyak dampak kesehatan yang positif. Pertama, akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi denyut jantung setelah 20 menit berhenti. Setelah sehari, kadar karbon monoksida juga akan kembali normal. Dalam waktu dua minggu sampai 3 bulan ke depan, risiko serangan jantung dan gangguan paru-paru pun ikut membaik. Dalam jangka panjang, berhenti merokok bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung kororner, stroke, kanker paru-paru dan kanker lainnya.
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR